Jakarta, CNN Indonesia -- Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 72 persen selama periode penawaran awal (
bookbuilding). Obligasi ini ditawarkan sebesar Rp2 triliun.
Sejak masa
bookbuilding obligasi dimulai sejak 30 Maret 2016 hingga 14 April 2016, sambutan investor sangat positif. Penerbitan ini merupakan bagian pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Bank OCBC NISP yang ditargetkan sebesar Rp8 triliun dalam dua tahun setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Obligasi diterbitkan dalam tiga seri, yakni seri A sebesar Rp837 miliar dengan bunga 7,50 persen dan berjangka waktu 370 hari, seri B senilai Rp380 miliar dengan bunga 8 persen dan bertenor tiga tahun, serta seri C Rp783 miliar dengan bunga 8,25 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP mengatakan, manajemen menyambut baik respon pasar yang cukup tinggi di tahun ini.
"Keberhasilan penerbitan obligasi ini akan memperkuat kinerja kami dan meningkatkan struktur pendanaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang semakin meningkat," tutur dia, Selasa (10/5).
Adapun, dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk penyaluran kredit.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini, yaitu PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia (terafiliasi), PT RHB Securities Indonesia dan PT BCA Sekuritas.
Sebagai informasi, penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP memperoleh rating idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
(bir/gen)