Pedagang Pasar Kritik Impor Dadakan Jelang Ramadhan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 08:55 WIB
Kegagalan pemerintah dalam menghitung persediaan dengan permintaan bahan pangan di pasar disebut hanya menguntungkan segelintir importir.
Kegagalan pemerintah dalam menghitung persediaan dengan permintaan bahan pangan di pasar disebut hanya menguntungkan segelintir importir. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah menghitung dengan cermat ketersediaan pasokan bahan pangan dengan permintaan yang cenderung meningkat jelang Ramadhan dan perayaan Idul Fitri tahun ini.

APPSI sering menemukan terjadinya kekurangan pasokan yang membuat harga bahan pangan menjadi tinggi, dilanjutkan dengan izin impor dadakan yang menguntungkan pihak tertentu.

Diterbitkannya izin impor secara mendadak akibat salah menghitung kebutuhan masyarakat itulah yang menjadi sorotan Sekretaris Jenderal APPSI M. Maulana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Lebaran kan sudah tahu kapan, misalnya dalam tiga bulan ke depan. Tinggal hitung konsumsi berapa, produksi berapa. Kalau impor dua minggu sebelumnya baru pesan kan harganya pasti lebih mahal. Nah itu saya tidak tahu itu permainannya siapa?,” tutur Maulana, kemarin.

Menurut Maulana ada dua faktor utama penyebab melonjaknya harga bahan pangan di pasar yaitu masalah penawaran dan permintaan (supply-demand) dan masalah logistik dan rantai distribusi.

Beras dan Daging

Ia menyatakan saat ini beberapa harga bahan pangan sudah mulai merangkak naik di pasar. Diantaranya beras, daging sapi, dan bawang putih. Hal itu menurutnya lebih disebabkan oleh masalah di sisi supply. Namun demikian, sejauh ini kenaikannya masih dalam taraf normal.

“Kalau kami melihatnya kenaikan harga tidak lebih dari 20 persen itu masih normal,” ujarnya.

Selain tiga komoditas tersebut, Maulana memastikan sejauh ini pasokan bahan pangan pokok lainnya di pasar masih terjaga sehingga harganya tidak terkerek naik.

Sebelumnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menjamin ketersediaan bahan pangan pokok jelang Ramadhan. Khusus untuk beras, Bulog mencatat pasokan saat ini mencapai 1,9 juta ton atau lebih dari enam kali lipat kebutuhan beras per bulan, 300 ribu ton. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER