9 Dari 10 Orang Kaya Belum Memiliki Perencanaan Keuangan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2016 06:11 WIB
Studi yang dilakukan HSBC melansir, banyak orang belum memiliki perencanaan keuangan yang matang untuk kepemilikan rumah.
Studi HSBC melansir, 9 dari 10 nasabah emerging affluent belum memiliki perencanaan matang untuk kepemilikan rumah. (CNN Indonesia/Nico Wijaya).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan dari 10 orang menengah ke atas berkeinginan untuk memiliki rumah, namun belum memiliki perencanaan keuangan yang matang. Hal ini dikarenakan mereka belum handal menentukan skala prioritas.

Padahal, studi yang dilakukan HSBC melansir, kepemilikan rumah menjadi salah satu wujud penanda kemapanan. Sementara, banyak orang merasa memiliki banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi dan belum memadainya pengetahuan perencanaan keuangan mereka.

"Sebanyak 9 dari 10 orang berkeinginan untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Namun, 44 persen masyarakat (responden) juga menyatakan kondisi finansialnya masih kurang stabil," ujar Vira Widiyasari, Head of Customer Value Management HSCB Indonesia, Kamis (19/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memahami tantangan-tantangan di segmen emerging affluent tersebut, sambung Vira, HSBC menawarkan solusi melalui gerakan #MenujuMapan yang merupakan gerakan lanjutan dari gerakan #StartSekarang.

Melalui program ini, HSBC mengundang kelompok orang kaya ini untuk mengadopsi budaya disiplin dalam menabung dan kemampuan membuat keputusan finansial berdasarkan skala prioritas terpenting.

"HSBC berupaya membantu mewujudkan beragam aspirasi yang menjadi prioritas kalangan emerging affluents, termasuk kebutuhan untuk memiliki rumah melalui solusi HSBC Advance Home Ownershop Plan yang menawarkan banyak nilai tambah, serta kemudahan," kata dia.

HSBC Advance Home Ownership Plan membantu nasabah untuk memulai persiapan memiliki rumah dengan menabung mulai dari Rp3,5 juta per bulan selama dua tahun. Dengan begitu, nasabah bisa mengumpulkan uang muka pembelian rumah dan juga mendapatkan fasilitas home loan yang besarnya 100 kali dari nilai tabungan bulanan.

Pasalnya, menurut survei yang dilakukan HSBC terhadap responden, 60 persen di Jakarta dan 40 persen dari SUrabaya, segmen emerging affluent masih merasa berat dengan ketentuan uang muka sebesar 20 persen untuk membeli rumah.

Selain kepemilikan rumah, aspirasi lain dari kalangan emerging affluent adalah memulai bisnis sendiri atau berwirausaha, serta memberikan pendidikan terbaik bagi sang buah hati.

Untuk mewujudkan impian tersebut, HSBC Advance juga menyiapkan solusi bertajuk HSBC Advance Business Start Up Plan dan HSBC Advance Children Education. Serupa dengan HSBC Advance Home Ownership Plan, masyarakat yang ingin memulai bisnis dan merencanakan pendidikan bagi anak mereka dapat menabung mulai dari Rp3,5 juta per bulan.

"Dengan Home Advance bisnis start up, nasabah mendapatkan jumpt start loan hingga Rp250 juta, serta tambahan dukungan dana siap pakai hingga 90 persen dari deposito. Sedangkan Home Advance Children Education nasabah mendapatkan pengembangan dana optimal dan dana pinjaman hingga Rp250 juta," pungkas Vira. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER