Bisnis Kartu Kredit Lesu, BCA Andalkan KPR dan Kredit Mobil
Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 17:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk masih mengandalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebagai pendongkrak kinerja pembiayaan hingga akhir tahun. Perseroan menargetkan pertumbuhan KPR dan KKB tumbuh sekitar 8-10 persen pada tahun ini.
Direktur BCA Henry Koenafi mengatakan pertumbuhan kredit konsumsi BCA pada kurtal I 2016 cukup memuaskan berkat akselerasi penyaluran KPR dan KKB.
Secara tahunan, KKB BCA tumbuh 13,8 persen selama Januari-Maret 2015 dengan total pembiayaan yang tersalurkan sebesar Rp32,7 triliun. Sedangkan KPR BCA naik sebesar 9,3 persen menjadi Rp59,9 triliun. Secara total kredit konsumsi BCA tumbuh 10,9 persen secara tahunan menjadi Rp 102,1 triliun.
"Sektor penggeraknya masih dari KPR dan KKB, sementara Kartu Kredit (KK) berjalan biasa saja," ujar Henry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).
Menurut Henry, kredit konsumsi sejauh ini memberikan kontribusi sebesar 26 persen dari total kredit yang disalurkan oleh BCA sebesar Rp373,3 triliun.
"Permintaan mobil dan kendaraan roda dua sudah mulai meningkat belakangan ini, semoga bisa sampai double digit," katanya.
Untuk bisnis kartu kredit, BCA menargetkan pertumbuhan bisnis kepemilikan kartu kredit nasabah individu melalui jalinan kerjasama dengan toko serba ada (convenience store).
Per April 2016, jumlah kartu kredit BCA yang beredar di masyarakat mencapai 2,79 juta kartu. Dengan menjalin kerjasama dengan toko serba ada, perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah kartu kredit 10 persen pada tahun ini.
Henry mengatakan di era yang serba praktis seperti saat ini, pelanggan convenience store merupakan target yang potensial untuk meningkatkan bisnis BCA dalam kepemilikan kartu kredit.
"Convenience store itu menjadi fakta gaya hidup dimana orang cenderung belanja untuk keperluan sehari-hari itu biasanya dekat-dekat," katanya. (ags/gen)
Direktur BCA Henry Koenafi mengatakan pertumbuhan kredit konsumsi BCA pada kurtal I 2016 cukup memuaskan berkat akselerasi penyaluran KPR dan KKB.
Secara tahunan, KKB BCA tumbuh 13,8 persen selama Januari-Maret 2015 dengan total pembiayaan yang tersalurkan sebesar Rp32,7 triliun. Sedangkan KPR BCA naik sebesar 9,3 persen menjadi Rp59,9 triliun. Secara total kredit konsumsi BCA tumbuh 10,9 persen secara tahunan menjadi Rp 102,1 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Henry, kredit konsumsi sejauh ini memberikan kontribusi sebesar 26 persen dari total kredit yang disalurkan oleh BCA sebesar Rp373,3 triliun.
Untuk bisnis kartu kredit, BCA menargetkan pertumbuhan bisnis kepemilikan kartu kredit nasabah individu melalui jalinan kerjasama dengan toko serba ada (convenience store).
Per April 2016, jumlah kartu kredit BCA yang beredar di masyarakat mencapai 2,79 juta kartu. Dengan menjalin kerjasama dengan toko serba ada, perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah kartu kredit 10 persen pada tahun ini.
Henry mengatakan di era yang serba praktis seperti saat ini, pelanggan convenience store merupakan target yang potensial untuk meningkatkan bisnis BCA dalam kepemilikan kartu kredit.
"Convenience store itu menjadi fakta gaya hidup dimana orang cenderung belanja untuk keperluan sehari-hari itu biasanya dekat-dekat," katanya. (ags/gen)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK