Garap Bisnis Beton, Semen Tonasa Gandeng Perusahaan Jepang

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2016 15:35 WIB
PT Semen Tonasa akan bermitra dengan Yamau Co Ltd, perusahaan beton pracetak asal Jepang, dengan nilai investasi awal sekitar Rp100 miliar.
Jajaran direksi PT Semen Tonasa memberikan penjelasan kepada media di kantor perseroan, Tonasa, Jumat 20 Mei 2016. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Tonasa akan membentuk perusahaan patungan dengan Yamau Co Ltd, perusahaan beton pracetak (pre cast) asal Jepang, dengan nilai investasi awal sekitar Rp100 miliar.

Direktur Komersial Semen Tonasa Try Abdisatrijo mengatakan rencana pembentukan perusahaan patungan ini dalam rangka memaksimalkan pengelolaan dana hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA), yang diperuntukkan membangun saluran irigasi di Makassar.

"JICA kemudian menunjuk perusahaan Jepang, Yamau, untuk bekerjasama dengan kami,” ujarnya di Pangkep, Sulawesi Selatan, pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Try menjelaskan, anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini akan menunjuk salah satu perusahaan afiliasinya untuk menjadi pemegang saham perusahaan patungan tersebut. Selain itu, juga terdapat perusahaan afiliasi dari induk usaha yang akan ikut dalam kepemilikan saham.

“Nanti pemegang saham ada dari perusahaan afiliasi kami, Yamau, dan dari holding ada PT SGG Prima Beton. Mungkin dari kami kepemilikan sekitar 30 persen ya, tapi masih kami diskusikan dengan holding company,” ungkapnya.

Sementara dari sisi pendanaan, Try mengaku dana awal dari hibah JICA sebesar Rp11 miliar. Adapun dana patungan dari Semen Tonasa, Yamau dan SGG Prima Beton masih dalam diskusi dan kajian.

“Dari kami belum ada keputusan dari holding berapa nilainya, tapi sudah masuk pengkajian. Secara feeling mungkin bisa Rp100 miliar totalnya. Kami harap pertengahan tahun sudah MoU dan tahun ini sudah bisa realisasi,” jelas Try.  

Direktur Produksi Semen Tonasa, Joko Sulistiyanto mengatakan dana investasi tersebut berada di luar belanja modal tahun ini. Adapun pada tahun ini Semen Tonasa menyiapkan belanja modal dengan jumlah yang moderat seperti tahun sebelumnya.

“Belanja modal itu masih sekitar Rp500-Rp600 miliar, kami melihat kondisi pasar. Kebanyakan untuk operasional saja. Sementara pengembangan sifatnya packing plant, bukan yang besar,” jelasnya.

Apabila perseroan membutuhkan tambahan belanja modal, Joko menyatakan perusahaan harus meminta persetujuan dari induk usaha, yaitu Semen Indonesia. Namun, ia menegaskan perseroan tidak akan melakukan ekspansi pengembangan pabrik pada tahun ini.

“Kami lihat situasi pasar seperti apa, kalau tahun lalu kan ada pabrik Tonasa V. Untuk tahun ini sampai 2020 belum ada rencana membuat pabrik baru,” jelasnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER