Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk mencari sumber pendanaan yang lebih besar seperti surat utang (obligasi) di pasar keuangan guna mendukung kinerja tahun ini.
Rini mengatakan selama ini ketergantungan pembiayaan perusahaan BUMN mayoritas berasal dari pinjaman perbankan, padahal kemampuan bank dalam menyalurkan pinjaman terbatas ditambah bunganya yang cukup tinggi.
"Indonesia ini perlu memperdalam pasar keuangannya karena sekarang korporasi hampir 78 persen pendanaannya dari perbankan. Sangat baik kalau ini lebih di
balance dengan instrumen pasar modal," kata Rini saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Rabu (25/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi dua tahun ke depan sangat bergantung oleh pembangunan infrastruktur yang banyak melibatkan peran perusahaan-perusahaan BUMN. Pendanaan besar dengan jangka panjang pastinya akan menjadi modal dalam mengejar target pembangunan proyek infrastruktur.
Kesempatan penerbitan obligasi tahun ini juga akan menjadi momentum yang tepat apabila nantinya lembaga rating kredit Standard and Poor's mengganjar Indonesia dengan predikat layak investasi (
investment grade).
"Oleh sebab itu saya juga meminta perbankan dan BUMN untuk melihat potensi masuk ke pasar uang untuk keluarkan obligasi," katanya.
Bentuk HoldingSaat ini Kementerian BUMN tengah mengebut pembentukan
holding BUMN khusus perusahaan tambang, keuangan dan energi. Sebagai tahap awal Kementerian BUMN telah menetapkan
holding perusahaan energi yang akan melebur PT Pertamina (Persero) dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Dengan demikian, Pertamina diperbolehkan menerbitkan obligasi.
"Sekarang kami sedang proses
holdingisasi. Yang baru selesai keuangan Pertamina, di mana PGN jadi bagian Pertamina. Nanti Pertamina saya harapkan dapat
rating. Sehingga bisa terbitkan obligasi jadi bunganya rendah," katanya.
Rini juga berharap pembentukan
holding sektor lainnya tersebut bisa tuntas dalam waktu dekat.