Jakarta, CNN Indonesia -- Indo Premier Investment Management (IPIM) menargetkan jumlah dana kelolaan investasi mencapai Rp5,5 triliun hingga akhir tahun 2016. Saat ini, total dana kelolaan investasi perusahaan sebesar Rp4 triliun.
Direktur Utama Indo Premier Investment Management, Diah Sofiyanti mengatakan, dari total dana kelolaan investasi tersebut, sebesar Rp2 triliun diinvestasikan dalam produk Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF).
Sementara, setengahnya lagi diinvestasikan dalam bentuk konvensional seperti reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana terproteksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proporsinya setengah-setengah dengan produk ETF dan produk konvensional seperti reksa dana saham dan yang lainnya," katanya kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (8/6).
Saat ini, Indo Premier tengah memasarkan produk reksa dana ETF sebagai produk andalan. Diah menyatakan, reksa dana ETF sebagai produk yang unik karena sifatnya yang fleksibel.
"Kami melihat investor-investor besar mulai banyak memanfaatkan reksa dana ETF ini karena mereka mulai merasakan manfaatnya. Karena kan gini, kalau mereka berinvestasi di reksa dana ETF, lalu prediksinya salah ya mereka bisa langsung keluar dengan cepat," terangnya.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan reksa dana konvensional yang tidak bisa mencabut investasinya pada hari yang sama dengan hari pendaftaran. Kemudian, dana reksa dana tersebut baru bisa ditebus tiga sampai empat hari kemudian.
"Jadi fleksibilitasnya agak terbatas, kalau reksa dana ETF investor bisa bertransaksi seperti saham," jelasnya.
Hingga saat ini, total investor yang menggunakan produk reksa dana ETF berjumlah 70 untuk institusi, sedangkan reksa dana ETF untuk ritel berjumlah 350. Adapun jumlah investor produk konvensional sekitar 300.
Indo Premier menargetkan terdapat penambahan 15 investor institusi yang menginvestasikan dananya dalam produk reksa dana ETF pada tahun ini.
(gir)