Gadai Emas Meningkat, Bank Syariah Mandiri Bukukan Rp1,7 T

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2016 19:12 WIB
Pembiayaan Mikro BSM juga tumbuh cukup baik. Per Mei 2015 posisi pembiayaan mikro Rp2,57 triliun naik 54,8 persen menjadi Rp4 triliun per posisi Mei 2016.
Program gadai dan cicil emas PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan nilai nilai Rp1,77 triliun dalam lima bulan pertama, meningkat 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,44 triliun.(Stevebidmead/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Program gadai dan cicil emas PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan nilai nilai Rp1,77 triliun dalam lima bulan pertama, meningkat 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,44 triliun

Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto mengatakan, pertumbuhan signifikan bisnis gadai cicil emas tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan usaha anak usaha PT Bank Mandiri Tbk itu. Kinerja positif ini sudah terjaga sejak tiga tahun yang lalau.

"Cicil dan gadai emas jadi produk unggulan karena basisnya syariah dan prospek jangka panjang sangat menjanjikan," kaya Agus Selasa (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk layanan gadai, jelasnya, BSM memiliki 272 konter layanan khusus. Sedangkan untuk layanan cicil emas dapat dilakukan di seluruh cabang BSM.

Kinerja positif juga dicatatkan dari lini bisnis pembiayaan perumahan BSM. Muhammad Busthami, Senior Executive Vice President Ritel Banking BSM mengatakan, total pembiayaan Griya BSM per Mei 2016 tercatat sebesar Rp9,3 triliun, meningkat dibandingkan dengan Mei 2015 yang sebesar Rp7,9 triliun.

"Ke depan kita mengejar target market yang lebih kuat di nasabah-nasabah berpenghasilan tetap di BUMN dan perusahaan-perusahaan besar terutama nasabah Bank Mandiri," kata Busthami.

Tahun ini BSM memfokuskan sosialiasi dan penjualan lima produk utama di segmen ritel. Selain Gadai Beli Emas dan Pembiayaan Griya, program yang dijadikan unggulan antara lain yakni Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM,  Pembiayaan Usaha Mikro & Serbaguna Mikro dan Pembiayaan Pensiunan. Upaya tersebut dilakukan untuk lebih menajamkan image produk BSM ke tengah masyarakat.  

Mengenai kinerja penjualan produk ritel, Busthami memaparkan bahwa di tengah laju perekonomian yang masih belum kondusif sepanjang tahun 2015-2016, pertumbuhan bisnis dari lima produk tersebut sejalur sesuai target.

Tabungan Mabrur Junior mencatatkan pertumbuhan 98,25 persen semula Rp9,1 triliun per posisi Mei 2015 menjadi Rp18,04 triliun per posisi Mei 2016. Dari sisi jumlah rekening terdapat peningkatan dari 4.584 per Mei 2015 menjadi 6.989 per posisi Mei 2016 atau meningkat 52 persen.

Tabungan BSM juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan kenaikan 5,68 persen semula Rp15,5 triliun per posisi Mei 2015 menjadi Rp16,38 triliun per posisi Mei 2016. Tabungan Mabrur dan Tabungan BSM dianggap sebagai sumber dana murah di mana per posisi Mei komposisi dana murah BSM mencapai 50 persen. Pertumbuhan Tabungan yang stabil mengantarkan biaya dana BSM relatif murah.

Pembiayaan Mikro BSM juga tumbuh cukup baik. Per Mei 2015 posisi pembiayaan mikro Rp2,57 triliun naik 54,8 persen menjadi Rp4 triliun per posisi Mei 2016.

Produk ritel terakhir yang mencatatkan pertumbuhan positif adalah pembiayaan Pensiun BSM juga tumbuh positif dengan total outstanding per posisi Mei 2015 Rp292 miliar naik 173 persen menjadi Rp799 miliar per posisi Mei 2016. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER