Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Mereka menyambangi istana dengan didampingi Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey dan Ketua fraksi Utut Adianto.
Dua kader senior PDI Perjuangan Pramono Anung dan Puan Maharani juga ikut dalam pertemuan itu. Pramono mengatakan, pertemuan yang digagas fraksi PDIP ini berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai Tax Amnesty atau pengampunan pajak yang akan digelar dalam rapat paripurna, Selasa besok (28/6).
"Dalam rangka menyelaraskan keinginan pemerintah dan pandangan atau posisi kritis Fraksi PDIP. Alhamdulillah sudah klop," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olly mengatakan, perwakilan partai di FPDIP akan tetap kritis untuk mendorong pengampunan pajak menjadi undang-undang yang kredibel. Dalam pertemuan tadi, PDIP memberikan sejumlah catatan kepada Jokowi.
Fraksi PDIP menjadi salah satu yang menyetujui Tax Amnesty dengan catatan. Catatan-catatan akan dibacakan dalam rapat kerja Komisi XI bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sore ini.
"Tentang berapa besar, kenapa mestinya Tax Amnesty menjadi bonus dalam APBN, tetapi tidak masuk APBNP," ucap Olly.
Jokowi, kata Olly, mengharapkan ada sejumlah dana yang masuk ke Indonesia melalui kebijakan pengampunan pajak. Sehingga, mantan ketua Komisi XI DPR ini yakin Tax Amnesty akan diresmikan menjadi undang-undang besok.
"Sehingga perekonomian Indonesia likuid, fiskal membaik dan kredibel," kata Gubernur Sulawesi Utara ini.
Hendrawan Supratikno, Anggota komisi keuangan DPR menuturkan, hasil pertemuan dengan Jokowi langsung dilaporkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Secara terpisah, komisi keuangan DPR meloloskan RUU Tax Amnesty. Tujuh fraksi menyetujui tanpa catatan. Sementara itu, Fraksi PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera menyetujui dengan catatan.
(bir)