BI: Inflasi Ramadan Rendah Akibat Daya Beli Turun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2016 05:32 WIB
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juni di kisaran 0,56 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kanan) didampingi Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (kanan) memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang membahas BI Rate, Jakarta, Kamis (18/2). (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mengakui pelemahan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor yang melemahkan tekanan inflasi sepanjang Ramadan tahun ini. Namun, pengendalian harga yang lebih baik oleh pemerintah turut punya andil dalam meredam inflasi.

“Penyebab rendahnya inflasi mungkin kombinasi dari memang penurunan daya beli tetapi juga pengendalian inflasi dari pemerintah sudah jauh lebih baik,” tutur Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara usai menghadiri Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan dan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Selasa (28/6) dini hari.

Sebelumnya, berdasarkan survei minggu ketiga, BI memperkirakan inflasi Juni di kisaran 0,56 persen, turun dari  proyeksi minggu sebelumnya 0,61 persen. Namun, meningkat tipis dari realisasi periode yang sama tahun lalu 0,54 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mirza,saat ini koordinasi yang dilakukan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk penambahan pasokan barang dan pengendalian harga pangan sudah lebih baik.

Koordinasi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah juga telah memiliki wadah berupa Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi baik di pusat maupun daerah.

“Kalau memang inflasi bulan Juni ini hanya sekitar 0,5 atau 0,6 persen maka ini adalah inflasi puasa yang terendah di dalam beberapa tahun terakhir, selama masa Ramadhan,” ujarnya.

Kendati demikian, BI mewaspadai pemicu inflasi yang masih berasal dari bahan pangan (volatile food) terutama daging ayam dan telur ayam.

Kementerian Perdagangan mencatat, rata-rata harga daging ayam nasional ada di level Rp31.980 per kilogram (kg) dan telur ayam ada di level Rp23.810 per kg.

Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016, pemerintah dan DPR menyepakati revisi sejumlah asumsi makro ekonomi. Salah satunya adalah inflasi, yang ditetapkan sebesar 4 persen atau turun dari asumsi sebelumnya 4,7 persen. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER