Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada hari ini, Senin (11/7) menyusul pergerakan negatif mayoritas bursa saham Asia pada pekan lalu. Indeks diyakini analis akan berbalik arah setelah sempat menembus level 5.000 sebelum libur lebaran.
Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia menyatakan, laju bursa saham Asia pada akhir pekan kemarin cenderung negatif ditengah masih adanya kekhawatiran pasar terhadap kondisi global, terutama pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Hal ini berimbas pada laju sejumlah mata uang Asia dan hubungan dagang antara Asia dengan Inggris maupun Uni Eropa.
Kondisi ini, kata Reza, berbeda bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya, di mana laju bursa saham Asia kembali melanjutkan penguatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laju bursa saham Asia kembali melanjutkan penguatannya pada pekan sebelumnya, memanfaatkan momentum yang sama dari meredanya sentimen Brexit. Meski beberapa data manufaktur menurun, tetapi tidak terlalu berimbas negatif dan malah sebaliknya mampu berakhir positif," papar Reza dalam risetnya, dikutip Senin (11/7).
Sementara itu, lanjutnya, bursa saham Eropa mampu bergerak positif pada akhir pekan lalu setelah pelaku pasar merespon positif data ketenagakerjaan AS dan upaya perbankan Eropa meningkatkan permodalan. Menurut Reza, langkah Bank Sentral Inggris yang berencana menambah stimulus pasca terjadinya Brexit cukup direspon positif.
Sama halnya dengan bursa saham Eropa, jelasnya, laju bursa saham AS juga positif setelah merespon kenaikan data ketenagakerjaan yang bertambah 287 ribu pekerjaan pada Juni atau di atas estimasi. Hal ini semakin menguatkan sinyal The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Pada akhir perdagangan sebelum libur lebaran, Jumat (1/7), IHSG ditutup melemah 45,06 poin atau 0,89 persen ke level 4.971 setelah bergerak di antara 4.971-5.039. Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 95 poin atau 0,72 persen ke Rp13.115 per dolar AS, setelah sempat bergerak di kisaran Rp13.115-Rp13.207.
"Penutupan IHSG yang di akhir pekan jelang libur panjang Lebaran berada di zona merah memperlihatkan maraknya aksi ambil untung (profit taking) jelang untuk antisipasi berbagai sentimen sepanjang libur panjang," jelas Reza.
Reza memprediksi IHSG hari ini akan berada dalam support 4.915-4.948 dan resisten 4.998-5.040. Menurutnya, IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini karena adanya sentimen negatif, salah satunya selisih utang yang berada di kisaran 4.890-4.905.
"Tetapi jika pelaku pasar tidak langsung melakukan aksi jual maka potensi tersebut dapat diredam dan IHSG pun bisa dimungkinkan berbalik arah naik," katanya.
Di sisi lain, analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG akan berada dalam rentang support 4.914 dan resisten 5.078. Menurutnya, jika target resisten tercapai, maka hal tersebut akan memperkuat tren kenaikan IHSG yang sempat melemah pada akhir perdagangan kemarin atau jelang libur Lebaran.
Sementara itu, perekonomian Indonesia juga terlihat stabil bila dilihat dari data inflasi Juni 2016 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), yang sebesar 0,66 persen.
"Data perekonomian inflasi yang terlansir memperlihatkan kestabilan perekonomian kita, yang tentunya masih menunjukkan bahwa negara kita masih merupakan negara tujuan investasi," terang William dalam risetnya.
Lebih lanjut, William menjelaskan, pergerakan harga komoditas yang masih relatif stabil dapat menopang pergerakan IHSG hari ini.
(ags)