Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Beton Tbk menargetkan pabrik baru yang dibangunnya di Subang, Jawa Barat dapat beroperasi Oktober 2016. Wika Beton telah menggelontorkan dana Rp250 miliar untuk merealisasikan pabrik baru sehingga bisa mengejar target produksi tahun ini sebanyak 2,5 juta ton.
“Sehingga kalau dibandingkan tahun lalu kami mengejar ada pertumbuhan produksi karena sampai akhir 2015, total produksi 2,3 juta ton," ungkap Direktur Wika Beton Hari Respati, Rabu (20/7).
Menurut Hari meskipun masih dalam tahap pembebasan lahan seluas 30 hektare (ha), ia mengatakan konstruksi pabrik beton bisa dilakukan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah beli tanah, sekarang proses perizinan, target kami bisa siap beroperasi antara pertengahan Oktober sampai akhir Oktober," paparnya.
Tambahan produksi beton dari pabrik baru, menurut Hari untuk memenuhi kebutuhan proyek yang banyak dikerjakan perusahaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Di mana Wika Beton banyak memenangkan tender untuk memasok beton untuk kebutuhan jembatan layang, dan proyek jalan tol.
"Harapannya nanti beberapa proyek di Jabodetabek cukup menggeliat, seperti tol dalam kota, Semanggi 2, jembatan layang di Pancoran," paparnya.
Incar Proyek BaruSelain itu, proyek incaran lainnya adalah proyek ruas jalan tol Sumatera, yakni Medan-Binjai dan Kualanamu-Tebing Tinggi. Sementara, ruas jalan tol yang diincar di Pulau Jawa berada di Jawa Tengahdan Jawa Timur. Semua proyek ini masih dalam tahap proses tender. Dengan berbagai proyek incaran tersebut, perusahaan yakin target kontrak sebesar Rp4,3 triliun dapat tercapai.
Hingga semester I 2016, pencapaian kontrak baru perusahaan mencapai Rp1,9 triliun atau 44,9 persen dari target kontrak baru 2016. Beberapa proyek tersebut antara lain, proyek pembangunan jalan akses Gedebage di Bandung, pembangunan terminal tangki Nilam di Jawa Timur, proyek pekerjaan konstruksi paket A Manggarai-Jatinegara.
Secara terpisah, Direktur Utama Wika Beton Wilfred Immanuel Adisulung Singkali menyatakan, total pendapatan yang diraih hingga semester I 2016 sekitar Rp1,5 triliun. Sementara laba bersih perusahaan sekitar Rp116 miliar. Perusahaan optimis target hingga akhir tahun sebesar Rp300 miliar dapat tercapai.
"Kami masih tunggu omzet kontrak, kami memang harus tambah kapasitas makanya kami kejar pabrik di Subang," katanya.
(gen)