Jakarta, CNN Indonesia -- Surat utang industri keuangan, bank dan non bank, mencapai Rp4.496 triliun yang akan jatuh tempo pada kuartal ketiga tahun ini. Surat utang ini kebanyakan berupa obligasi, dan sebagian kecil lainnya berbentuk medium term notes (MTN).
Berdasarkan data lembaga pemeringkat Pefindo, sedikitnya delapan institusi keuangan memiliki obligasi jatuh tempo di sepanjang periode Juli-September 2016. Yakni, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Eximbank) sebesar Rp757 miliar yang akan jatuh tempo pada 26 September 2016 nanti.
Surya Artha Nusantara (SAN) Finance juga tercatat memiliki obligasi Rp391 miliar yang akan jatuh tempo pada 25 September 2016. Sementara, Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) memiliki dua obligasi masing-masing senilai Rp441 miliar yang sudah jatuh tempo pada 10 Juli 2016 lalu dan sisanya Rp492 miliar akan jatuh pada 5 September 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
I Dewa Made Susila, Direktur Adira Finance sebelumnya mengatakan, manajemen mengumpulkan kas yang berasal dari pembayaran cicilan nasabah sekitar Rp2,5 triliun setiap bulannya. Kas ini kemudian digunakan untuk untuk membayar seluruh utang jatuh tempo, termasuk juga obligasi.
Selain perusahaan pembiayaan tersebut di atas, Federal International Finance (FIF) juga bersiap-siap melunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp913 miliar pada 21 September 2016 mendatang. Obligasi ini diterbitkan oleh FIF tahun lalu.
Adapun, empat institusi keuangan lainnya tercatat telah melunasi obligasi jatuh tempo mereka. Bank Sumut, misalnya, yang telah melunasi obligasi senilai Rp600 miliar yang jatuh tempo pada 5 Juli 2016. Begitu pula dengan Bank Rakyat Indonesia yang memiliki obligasi jatuh tempo Rp655 miliar pada 7 Juli lalu.
Sementara, Batavia Prosperindo Finance dan Pegadaian memiliki obligasi masing-masing sebesar Rp230 miliar dan Rp17 miliar dan telah jatuh tempo pada 3 Juli dan 9 Juli 2016.
(bir/gen)