OJK Tutup Sementara Ruang Ekspansi Bank Malaysia di Indonesia

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 02 Agu 2016 11:08 WIB
OJK mendorong bank-bank BUMN yang berkinerja bagus untuk melebarkan sayap ke Malaysia.
Penandatanganan Perjanjian ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI dengan Bank Negara Malaysia. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup ruang bank-bank asal Malaysia untuk ekspansi di Indonesia hingga otoritas terkait di Negeri Jiran memberikan jatah yang sama kepada bank-bank nasional.  

Hal itu ditegaskan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama di bidang perbankan antara OJK dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Senin sore (1/8).

Muliaman mengatakan, Indonesia telah lama memperjuangkan azas resiprokal di sektor perbankan dengan otoritas terkait di kawasan ASEAN, terutama di Malaysia. Pasalnya, sejak lama bank-bank asal Indonesia sulit untuk membuka cabang di negara tetangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan disepakatinya  kerjasama di bidang perbankan dengan Malaysia, dalam kerangka integrasi perbankan Asean atau ASEAN Banking Integration Framework (ABIF), Muliaman memastikan tidak akan ada lagi hambatan bagi bank-bank Indonesia untuk ekspansi di kawasan. Sebab, dalam konteks ABIF, tidak ada batasan bagi bank-bank yang berkualifikasi bagus untuk masuk ke negara-negara ASEAN.

"Tetapi kan kita bilang ini akses beda, kamu (Malaysia) sudah banyak di sini, sementara Indonesia belum banyak di sana. Sehingga, kita minta isi dulu jatah kita baru dia nanti tambah," jelas Muliaman.

Dia mengatakan saat ini ada sejumlah bank asal Malaysia yang telah beroperasi si Indonesia, antara lain CIMB Niaga dan Maybank. Sementara, belum ada satu pun bank asal Indonesia yang bisa masuk ke Negeri Jiran sampai saat ini.

"Jadi sebelum ada bank tiga dari Indonesia atau qualified ASEAN bank yang dari Indonesia bisa masuk Malaysia, saya kira Malaysia cukup yang ada dulu, tidak boleh tambah," tegasnya.

Muliaman menuturkan, OJK akan mendorong bank-bank pelat merah yang telah memenuhi kualifikasi untuk segera ekspansi ke Malaysia dan negara-negara lain di ASEAN. "Sekarang tidak ada batasan lagi. Buka ATM, segala macam tidak ada batasan lagi."

Dia menambahkan, inti dari penerapan azas resiprokal Indonesia-Malaysia dalam kerangka ABIF adalah harus saling menguntungkan. Rencananya, Singapura, Myanmar, dan negara Asean lainnya akan menjadi sasaran OJK selanjutnya untuk memperjuangkan hak yang sama bagi perbankan nasional ekspansi di negara-negara tersebut.

"Semua sedang berjalan. Singapura sedang jalan, Myanmar juga sedang jalan," tuturnya.

Sebagai informasi, belakangan ini bank-bank asal Malaysia semakin ekspansif di Indonesia. Sebelumnya, CIMB Group Sdn Bhd mencaplok Bank Niaga dan Bank Lippo untuk kemudian dilebur menjadi CIMB Niaga.

Menyusul kemudian Malayan Banking Bhd (Maybank Group), yang mengakuisisi Bank Internasional Indonesia (BII) dan mengganti namanya menjadi Maybank Indonesia. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER