Mendag Baru Ancam Cabut Izin Importir Daging Beku Berlemak

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2016 09:09 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menemukan banyak daging beku yang dijual dipasar memiliki kandungan lemak yang lebih banyak ketimbang daging.
Menteri Perdagangan baru Enggartiasto Lukita usai serah terima jabatan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (27/7). Enggar mengancam akan mencabut izin importir yang kedapatan menjual daging sapi beku yang mengandung lemak tinggi. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan akan mencabut izin importir yang kedapatan menjual daging sapi beku yang mengandung lemak tinggi. Penelusuran akan dilakukan berdasarkan temuan kasus di pasar.

"Saya turun ke pasar, kebanyakan lemak dari pada dagingnya. Saya akan telusuri siapa yang impor ini, saya akan cabut izinnya," ungkap Enggar di kantornya, Kamis (18/7).

Pantas saja, kata Enggar, masyarakat masih belum menerima kehadiran daging sapi beku untuk mengisi kebutuhan konsumsi daging. Sebab, masyarakat merasa rugi saat membeli daging sapi beku yang mengandung lemak berlebih, sekalipun harganya dipatok dikisaran Rp80 ribu per kilo gram (kg).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merusak image masyarakat mengenai daging sapi beku. Harganya hanya Rp80 ribu (per kg) tapi tidak sebanding dengan kualitas daging sapi segar. Pantas masyarakat tetap pilih daging sapi segar," tambah Enggar.

Tak hanya merugikan masyarakat, beredarnya daging sapi beku dengan lemak berlebih tidak sejalan dengan visi pemerintah untuk menyediakan kebutuhan pangan masyarakat dengan harga dan mutu yang baik.

Enggar juga menemukan, banyak pengusaha pengemukkan sapi atau feedloter yang justru rajin mengampanyekan daging sapi segar dari pada daging sapi beku kepada masyarakat. Alhasil, ini kian membuat masyarakat enggan mengonsumsi daging sapi beku.

"Feedloter kampanyenya berbeda. Mereka bilang daging sapi segar lebih disukai tukang bakso, ini mereka tidak mampu mengkampanyekan hal yang sama dengan pemerintah berarti," imbuh Enggar.

Padahal, lanjutnya, pemerintah tak bisa melakukan kampanye ini sendirian sehingga dibutuhkan bantuan peran dari para importir daging sapi dan feedloter agar masyarakat mau mengonsumsi daging sapi beku. Dengan demikian, pemerintah bisa mengendalikan impor daging sapi segar.

Batasi Impor

Mendag Enggar mengaku akan membatasi impor daging sapi segar guna mendorong importir beralih dari sekedar pengimpor daging sapi menjadi peternak sapi.

"Impor tetap dibolehkan, dengan syarat, mereka (importir) jadi peternak sapi. Mereka bisa kembangkan sapi bibitan hingga siap diolah daging dan susunya," kata Enggar.

Dia berharap feedloter dapat menjalankan peran sebagai mitra peternak sapi lokal, terlebih dari sisi dukungan dana. Pasalnya, peternak sapi lokal masih kerap terkendala permasalahan pendanaan atau modal di tengah bisnisnya.

"Saya ingin mereka (feedloter) bisa investasi jangka panjang, buat pembibitan dengan mengajak peternak lokal karena peternak lokal sering terhimpit masalah dana, akibatnya mereka lari ke tengkulak dan merugikan mereka," jelas Enggar. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER