Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas bursa saham di tergelincir pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (29/8). Pidato Gubernur Bank Sentral AS Jannet Yellen, yang memberi sinyal kenaikan bunga acuan The Fed dalam waktu dekat dinilai sebagai pemicunya.
Mengutip Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,7 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong sejauh ini terkoreksi 0,49 persen, indeks KOSPI di Korea Selatan minus 0,5 persen, dan indeks Straits Times di Singapura melemah 0,74 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Jakarta, Indeks Hafrga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi 0,81 persen, demikian pula dengan indeks Shanghai Composite tergelincir 0,09 persen.
Sementara indeks Nikkei 225 di Jepang melawan tren pelemahan regional dan naik 2,2 persen.
Pidato Yellen di konferensi kebijakan moneter tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, Jumat malam (26/8) menjadi perhatian serius dari para investor pasar modal.
Menurutnya, meskipun ekonomi AS melambat pada kuartal kedua tahun ini, tetapi pertumbuhan lapangan kerja baru menjadi pertimbangan The Fed dalam pembahasan kebijakan suku bunga mendatang.
"Saya percaya ruang untuk menaikkan bunga Fed menguat dalam beberapa bulan terakhir," kata Yellen.
Pernyataan Yellen itu dipertegas oleh Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer, yang mengatakan kenaikan suku bunga acuan bisa menguat jika data ekonomi menunjukkan prospek yang positif.
Ketika ditanya CNBC soal kemungkinan menaikkan bunga acuan pada September dan potensi mengeluarkan kebijakan moneter ketat lebih dari satu kali di penghujung tahun, Fischer secara tak langsung mengiyakan merujuk pada pidato Yellen.
"Saya pikir apa yang Chair (Yellen) katakan hari ini adalah konsisten dengan menjawab ya untuk kedua pertanyaan Anda," jawab Fischer kepada CNBC.
Merespons pernyataan The Fed tersebut, pelaku pasar tampaknya memilih berhati-hati.
Shane Oliver, Kepala Strategi Investasi AMP Capital di Sydney dalam catatannya menuliskan, rencana kenaikan suku bunga The Fed mungkin akan menyebabkan kekhawatiran di pasar modal. Namun, derajat kekhawatiran yang timbul tidak sama dengan guncangan yang terjadi saat The Fed menaikkan bunga acuan pada tahun lalu.
Raphon Prima, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengatakan, pernyataan Yellen yang menyuarakan optimisme ekonomi dan peluang kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat menjadi sentimen yang bersifat global.
Hal ini diyakini Prima akan menimbulkan ketidakpastian baru di pasar modal, terutama terhadap pergerakan IHSG pada hari ini.
(ags)