The Fed Bikin Galau, IHSG Besar Kemungkinan Terkoreksi Lagi

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (30/8), karena pelaku pasar masih menunggu kepastian The Fed menaikkan suku bunga di awal September yang tinggal beberapa hari lagi.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengemukakan, bursa Asia ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin. Di mana Jepang memimpin bursa saham Asia disaat mayoritas bursa di emerging market dan mata uangnya merosot setelah The Fed mendorong kemungkinan kenaikan biaya pinjaman pada bulan depan.

Sementara, bursa saham Eropa tertekan pada awal perdagangan kemarin. Naiknya mata uang dolar setelah The Fed dalam prospek kenaikan biaya pinjaman dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) ke depan membenamkan mayoritas uang emerging market.

"Sentimen selanjutnya tingkat kepercayaan konsumen dan industri di Eropa dan survei tingkat inflasi di Jerman," terang Lanjar dalam risetnya, dikutip Selasa (30/8).

Adapun, IHSG ikut melemah pada perdagangan kemarin. Indeks turun sebesar 68,06 poin (1,25 persen) ke level 5.370 setelah bergerak di antara 5.348-5.426.

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities menyatakan, pelemahan IHSG kemarin disebabkan karena pernyataan Janet Yellen akhir pekan kemarin terkait alasan kenaikan tingkat suku bunga AS semakin kuat, tetapi tidak memberikan kepastian waktu kenaikan tersebut.

"Pelaku pasar terpaksa untuk melakukan aksi jualnya guna meminimalisir rencana The Fed yang berencana menaikkan suku bunga AS pada September mendatang," papar Reza dalam risetnya.

Melihat kondisi ini, Reza memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.314-5.359 dan resisten 5.398-5.428. Menurutnya, laju pergerakan IHSG cenderung kembali terkoreksi hari ini. (gen)