Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengincar triliunan dana zakat yang dibayarkan umat Islam untuk membantu pendanaan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan potensi dana zakat cukup besar, terutama zakat yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Pada tahun lalu, katanya, dana zakat yang dikumpukan Baznas mencapai Rp4 triliun. Sementara tahun ini, Baznas menargetkan himpunan dana zakat mencapai Rp5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin uang yang dikumpul di Baznas ini bisa dipakai untuk perkuat atau masuk ke dalam program-program pengentasan kemiskinan yang sudah dibuat oleh pemerintah," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (14/9) seperti dikutip dari
Antara.Dengan demikian, lanjut Bambang, program penyaluran zakat dari Baznas dapat bersinergi dan menyatu dengan program pengurangan kemiskinan skala besar yang dilakukan pemerintah.
Bambang mengatakan, keinginan Bappenas tersebut masih dalam tahap rencana. Ia berharap, nantinya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden, dapat merekomendasikannya.
"Kita mulai 2017 nanti KNKS-nya kan jalan. Nah di situ nanti akan disusun bagaimana caranya supaya zakat dengan program kemiskinan itu nyambung," kata Bambang.
Dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (AKSI) diindentifikasi beberapa persoalan utama dalam pengelolaan zakat, terutama menyangkut perbaikan pengelolaan dana zakat yang masih berpeluang untuk dikembangkan.
Merujuk pada AKSI tersebut, peran pemerintah, pemerintah daerah, Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) ke depan perlu diperjelas agar proses pengelolaan zakat cepat maju dan berkembang.
Selain itu, transisi pengawasan dan supervisi Baznas perlu diproporsikan dari sebuah lembaga sosial keagamaan menjadi sebuah lembaga keuangan keagamaan.
(ags/gen)