Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri Grup Mahaka Erick Thohir meminta pemerintah tidak melarang para pengusaha Indonesia memiliki aset di luar negeri. Ia bilang kepemilikan aset di negara orang digunakan oleh pengusaha nasional untuk melebarkan sayap bisnis semata.
Erick mengaku bersama saudaranya Garibaldi Thohir memiliki sekitar 30 aset di luar Indonesia. Sebagian harta tersebut merupakan kepemilikan saham di perusahaan asing.
Menurut Erick, kendati merintis bisnis dari Indonesia, namun pengusaha dan perusahaan nasional juga perlu melakukan ekspansi. Misalkan, pengusaha yang mengincar pasar baru di Nigeria atau Brazil, tentu harus membangun pabrik di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai pengusaha jangan hanya defensif dong. Kita ofensif, ambil
market di luar negeri," ujar Erick usai mendaftar sebagai pemohon ampunan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar IV, Gedung Pajak Sudirman, Rabu (14/9).
Oleh karena itu, Presiden Inter Milan yang juga pemilik 30 persen saham klub sepakbola di Liga Italia tersebut meminta pemerintah dapat memahami mengapa sebagian pengusaha Indonesia memilih untuk mempertahankan asetnya di luar negeri.
Tak hanya itu, pengusaha juga perlu mempertimbangkan alasan kerjasama bisnis yang sudah dirintisnya bersama rekanan mereka di luar negeri.
"Saya dan Pak Boy (Boy Thohir) kalau investasi di luar kami punya partner. Tidak mungkin kami paksa
partner itu buka PT (perusahaan terbatas) di Indonesia, kecuali bikinnya di Indonesia," kata Erick.
(gen)