Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang batubara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berencana menerbitkan surat utang global (
global bond) dengan nilai maksimal US$500 juta untuk membayar utang perseroan.
Berdasarkan prospektus ringkas Delta Dunia Makmur pada Jumat (7/10), perusahaan berencana merilis
global bond tersebut melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Nantinya surat utang tersebut bakal dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited atau Bursa Efek Singapura.
Rencananya,
global bond ini akan diterbitkan sebanyak-banyaknya senilai US$500 juta. Adapun pokok surat utang akan dibayarkan seluruhnya dan sekaligus jatuh tempo pada tahun 2021 atau periode lain yang disetujui para pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delta Dunia Makmur menyatakan bunga dari
global bond tersebut bakal dipatok maksimal 10 persen per tahun. Rencananya, bunga akan dibayarkan setiap enam bulan (
semi-annual).
Manajemen menyatakan, rencana tersebut dilakukan dalam rangka menjamin dan mendukung keberlangsungan kegiatan usaha dan bisnis dari penerbit, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan kepada perseroan.
Perseroan merasa perlu untuk memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur. Berdasarkan pemahaman ini, penerbit juga merasa perlu untuk melakukan perluasan terhadap sumber pendanaan yang diterima, salah satunya adalah dengan cara menerbitkan surat utang.
Dengan diterbitkannya surat utang oleh penerbit, diharapkan akan terjadi peningkatan terhadap likuiditas dan kemampuan dalam menjalankan kegiatan usaha dan bisnisnya. Surat utang ini nantinya akan dipergunakan oleh penerbit untuk pelunasan utang yang telah diterima berdasarkan perjanjian fasilitas kredit dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
“Setelah pelunasan utang tersebut, penerbit juga mengharapkan memiliki laporan keuangan yang segar yang secara langsung dapat menjamin keberlangsungan kegiatan usaha dan bisnis dari penerbit serta perseroan,” jelas manajemen.
Lebih rinci, Delta Dunia Makmur memiliki utang fasilitas kredit kepada Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebesar US$602,69 juta. Per 30 September 2016, saldo pinjaman perseroan masih sebesar US$507,38 juta. Utang tersebut akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019.
Sementara, utang perseroan kepada Bank CIMB Niaga tercatat sebesar US$15,53 juta. Per 30 September 2016, perseroan masih berutang US$13,15 juta dan bakal jatuh tempo pada 31 Desember 2019.
(gir/gen)