Jakarta, CNN Indonesia -- Satu bulan sejak diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, Muhammad Awaluddin sukses meningkatkan layanan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten dengan koneksi WiFi 50 Mbps.
“Melalui penambahan kecepatan koneksi WiFi tersebut maka Terminal 3 termasuk salah satu terminal penumpang pesawat dengan koneksi WiFi tercepat di dunia,” kata Awaluddin dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (7/10).
Ia membandingkan layanan internet cepat tersebut dengan Don Mueang International Airport yang selama ini menggenggam predikat sebagai bandara dengan koneksi WiFi tercepat di dunia. Bandara di Bangkok, Thailand itu memiliki rata-rata kecepatan
download 44,22 Mbps dan
upload 42,28 Mbps.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penilaian terhadap koneksi WiFi di Don Mueang tersebut merupakan hasil dari survei yang dirilis pada Desember 2015 oleh Rotten WiFi,
start up penyedia perangkat bagi travellers untuk mengevaluasi kecepatan dan kestabilan koneksi WiFi di tempat publik seperti bandara, hotel, restoran, dan sebagainya.
Berbekal pengalamannya sebagai mantan Direktur Enterprise & Business Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), tentu bukan hal yang sulit bagi Awaluddin untuk menyediakan fasilitas hiburan lewat internet bagi para penumpang pesawat yang bepergian lewat Terminal 3.
Ia mengklaim dengan kecepatan koneksi WiFi mencapai 50 Mbps, penumpang pesawat di Terminal 3 bisa
browsing, terhubung dengan media sosial, dapat menerima dan mengirim
email dengan melampirkan file berukuran besar seperti foto dan video, bermain
game online, hingga
streaming saluran TV High Definition dengan lebih cepat dan lancar.
“Sementara
business travellers dapat memanfaatkan akses gratis ini untuk melakukan
online meeting atau
conference call melalui
Voice over Internet Protocol (VoIP) ketika tengah bepergian,” jelasnya.
Sebagai informasi, dengan bandwith 50 Mbps Terminal 3 untuk penerbangan domestik saat ini mengoperasikan 100
access point di mana nantinya untuk area penerbangan internasional juga akan dioperasikan 100
access point.
Saat ini seluruh 13 bandara di bawah AP II saat ini mengoperasikan sebanyak 464
access point yang ke depannya akan ditambah menjadi total 1.000
access point.
Kolaborasi TelkomBerbekal pengalamannya sebagai mantan Direktur Enterprise & Business Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), tentu bukan hal yang sulit bagi Awaluddin untuk menyediakan fasilitas hiburan lewat internet bagi para penumpang pesawat yang bepergian lewat Terminal 3.
Ia pun mengakui, layanan internet super cepat di Terminal 3 merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan pelat merah tempatnya bekerja sebelumnya.
“Kami bersinergi dengan Telkom dalam menghadirkan koneksi WiFi berkecepatan tinggi ini. Cukup banyak yang dapat dilakukan oleh penumpang pesawat dengan
gadget yang terkoneksi WiFi berkecepatan 50 Mbps sehingga membuat waktu menunggu keberangkatan menjadi menyenangkan,” jelasnya.
Tidak hanya di Terminal 3, Awaluddin juga berjanji akan meningkatkan kecepatan internet di terminal 1 dan 2 bandara tersibuk di Indonesia tersebut.
“Saat ini kecepatan koneksi WiFi di seluruh bandara AP II rata-rata 20 Mbps yang ke depannya juga akan ditambah menjadi 50 Mbps. Bandara Kualanamu di Medan juga akan kami tingkatkan kecepatan internetnya,” katanya.
Untuk dapat mengakses layanan WiFi berkecepatan tinggi ini penumpang pesawat di Terminal 3 dapat memasukkan nomor telepon genggam di setiap sesi koneksi guna terhubung secara gratis selama 15 menit.
Sementara itu, bagi yang membutuhkan koneksi lebih lama dapat memilih koneksi berbayar dengan tarif Rp5 ribu untuk 1 jam, lalu Rp20 ribu untuk 6 jam, dan Rp50 ribu untuk 24 jam.
“Melalui peningkatan layanan WiFi dan
smart airport application, saya menargetkan Soekarno-Hatta dapat meraih rating Bintang 5 versi Skytrax dari saat ini Bintang 3,” kata Awaluddin.
(gen)