Laju IHSG Hari Ini Dibayangi Sentimen Negatif Global

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 07:36 WIB
IHSG akan cenderung terkoreksi pada hari ini, dengan rentang pergerakakan diprediksi antara 5.380 dan 5.430.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak fluktuatif dan berpotensi terkoreksi pada perdagangangan hari ini, Selasa (18/10). Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun serta rilis laporan keuangan emiten kuartal III akan menjadi sentimen pasar.
 
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, mayoritas bursa global semalam ditutup pada teritori negatif. Dari kawasan Uni Eropa, indeks saham Eurostoxx melemah 0,54 persen ke level 3.008.

Sementara dari Amerika Serikat, indeks Dow Jones industrial average turun 0,29 persen ke level 18.086, sedangkan S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 2.126. Demikian pula dengan indeks Nasdaq Composite, terkoreksi 0,27 persen ke level 5.199.
 
“Pasar Wall Street bergerak fluktuatif dipicu sejumlah sentimen seperti harga minyak mentah yang turun tadi malam 0,56 persen di US$50,07 per barel, respon atas rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten, dan komentar pejabat bank sentral The Fed,” ungkap David dalam risetnya, dikutip Selasa (17/10).

Lebih lanjut David menjelaskan, Wakil Gubernur The Fed, Stanley Fischer, memberikan pernyataan tentang bahayanya jika tingkat bunga rendah dipertahankan dalam jangka panjang. The Fed sendiri telah mendekati targetnya yakni perekonomian dalam kondisi full employment dan inflasi mencapai 2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pernyataan Stanley Fischer ini dinilai The Fed akan segera menaikkan tingkat bunganya di akhir tahun ini,” imbuh David.

Sementara, IHSG berhasil menguat pada perdagangan kemarin ke level 5.410 atau naik 10,41 poin (0,19 persen).

Meski demikian, penguatan saham tertahan imbas negatif dari data perdagangan Indonesia September yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin. Alhasil, Penguatan IHSG kemarin lebih ditopang kenaikan saham-saham berbasiskan komoditas seperti tambang batubara dan perkebunan seiring rally harga komoditasnya.

“Pasar juga mengantisipasi rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten sektoral. Pada perdagangan kemarin pemodal asing masih mencatatkan penjualan bersih Rp483,94 miliar,” jelas David.

Melihat kondisi global yang masih melambat jika dilihat dari sisi perekonomian, David memprediksi IHSG akan cenderung terkoreksi pada hari ini, dengan rentang pergerakakan diprediksi antara 5.380 dan 5.430.

Selain karena tingkat suku bunga The Fed yang diprediksi akan naik akhir tahun, resiko pasar di emerging market juga akan mempengaruhi laju IHSG. Selain itu, pengaruh dari kinerja kuartal III masih akan terus menentukan sikap pelaku pasar.

Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang 5.336 dan resisten 5.488. Menurutnya, IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi. Namun, hal itu dinilainya wajar ditengah dana asing yang keluar (capital outflow) yang masih terus berlangsung.

“Kondisi perekonomian yang stabil masih akan menjadi penopang serta rilis kinerja emiten masih menunjukkan perbaikan dari sisi percepatan gerak roda perekonomian, rilis data perekonomian ttg neraca perdagangan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG,” terang William dalam risetnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER