Jakarta, CNN Indonesia -- PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), melalui anak perusahaannya Alam Synergy Pte. Ltd., menyatakan telah berhasil menerbitkan obligasi global (
global bond) tanpa jaminan sebesar US$245 juta yang jatuh tempo pada 24 April 2022.
Direktur Utama Alam Sutera, Joseph Tjong mengatakan,
global bond tersebut berkupon sebesar 6,625 persen dan
yield to maturity sebesar 6,750 persen. Alam Sutera akan menggunakan seluruh dana tersebut untuk melunasi lebih awal obligasi dengan jatuh tempo tahun 2019 dengan kupon 9 persen.
“Penawaran tersebut menarik bagi banyak investor dengan permintaan melebihi US$800 juta yang berasal lebih dari 100 akun, atau setara dengan 3,3x
oversubscription,” ujarnya, Selasa (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, komposisi investor dari Asia adalah 89 persen, sedangkan 11 persen investor berasal dari Eropa. Menurutnya, permintaan yang didapat dari investor institusi untuk penawaran ini tergolong kuat, dimana 91 persen berasal dari manajer investasi dan perusahaan asuransi, sedangkan 9 persen sisanya berasal dari investor private banking.
“Transaksi ini akan memperpanjang jatuh tempo utang Alam Sutera dan mengurangi biaya pinjaman Alam Sutera secara keseluruhan.” katanya.
Untuk diketahui,
global bond ini akan didaftarkan di bursa Singapura, SGX-ST, dan mendapat peringkat B2 dari Moody’s, B dari S&P, dan B+(EXP) dari Fitch. Dalam transaksi ini, J.P. Morgan dan UBS bertidak sebagai Joint Bookrunners.
Dari sisi kinerja keuangan terkini, Alam Sutera mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 22,83 persen menjadi Rp558,09 miliar pada semester I 2016, dari Rp454,36 miliar pada periode yang sama tahun 2015.
Pencapaian kinerja tersebut ditopang oleh keuntungan kurs pada semester I 2016 sebasar Rp211,08 miliar. Padahal, di semester I 2015 perseroan masih membukukan kerugian kurs sebesar Rp325,31 miliar.
Keuntungan kurs tersebut mampu menutupi penurunan pendapatan pokok sebesar 25,43 persen menjadi Rp1,29 triliun pada semester I 2016, dari pendapatan pokok enam bulan pertama 2015 sebesar Rp1,73 triliun.
(gir/gen)