Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (26/10), karena kondusifnya faktor eksternal.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, bursa saham Wall Street tadi malam berhasil melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,43 persen dan 0,47 persen di 18.223,03 dan 2.151,33.
"Pasar merespons sejumlah isu positif individual seperti rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten dan aksi
M&A korporasi," terang David dalam risetnya, dikutip Selasa (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, harga minyak mentah tadi malam melemah 0,71 persen ke US$50,49 per barel. Hal ini disebabkan keputusan Irak yang tetap meningkatkan produksi minyaknya. Selain itu, pasar tadi malam juga digerakkan data awal aktivitas manufaktur di kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan peningkatan aktivitas.
"Indeks
Flash Manufacturing PMI AS Oktober ini naik ke 53,2 di atas perkiraan 51,6 dan bulan sebelumnya 51,5. Di Uni Eropa, indeks
Flash Manufacturing PMI naik ke 53,3 dari perkiraan 52,7 dan bulan sebelumnya 52,6," papar David.
Tak hanya bursa global yang berakhir di zona hijau, perdagangan dalam negeri pun berakhir positif kemarin. IHSG berhasil menguat ke level 5.419 atau naik 10,46 poin (0,19 persen). Aksi beli kemarin digerakkan sejumlah isu individual seperti merger internal antara emiten properti di Grup Ciputra dan rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten.
"Penguatan IHSG kemarin seiring tren positif pergerakan pasar saham kawasan Asia," imbuh David.
Dengan kondisi pasar yang terbilang baik ini, David memprediksi IHSG menguat pada hari ini dengan rentang
support 5.400 dan resisten 5.450. Tak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sedang kondusif, kondisi pasar juga akan dipengaruhi oleh sentimen rilis laba emiten kuartal III 2016.
Adapun, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak positif dengan rentang
support 5.372 dan resisten 5.488.
"IHSG masih berada dalam fase konsolidasi, arus modal asing juga mulai terjadi, hari ini IHSG berpotensi menguat," terang William dalam risetnya.
(gen)