Saham Sektor Tambang Masih Jadi Primadona Pekan Ini

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Minggu, 16 Okt 2016 05:40 WIB
Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang pekan ini sektor tambang menguat 3,2 persen ke level 1.264,814 dari pekan sebelumnya 1.208,039.
Penguatan harga batubara menjadi penopang utama keperkasaan saham-saham emiten di sektor tambang. (CNN Indonesia/SAFIR MAKKI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih positifnya harga komoditas pertambangan, khususnya batu bara membuat sektor pertambangan masih bertahan menjadi sektor yang paling menguat pada pekan ini.

Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang pekan ini sektor tambang menguat 3,2 persen ke level 1.264,814 dari pekan sebelumnya 1.208,039.

Analis Millenium Danatama Sekuritas M. Al Amin menyatakan, harga komoditas batu bara yang mulai terlihat stabil penyebab utama bertahannya penguatan sektor tambang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga komoditas kan lagi bagus, ini sih terutama saham-saham batu bara ya," ungkap M Al Amin, dikutip Sabtu (15/10).

Namun, penguatan sektor pertambangan pekan ini menurutnya tak terlalu dipengaruhi oleh berita Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar yang dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Wakil Menteri ESDM.

"Sedikit sekali dampaknya, karena lebih kepada harga batu bara sih, ini lebih kepada fundamental bukan isu berita," jelasnya.

Sementara, masih ada lima sektor lainnya yang menguat yakni aneka industri sebesar 1,31 persen, konsumsi dan barang 0,36 persen, properti 0,19 persen, keuangan 1,45 persen, dan manufaktur 0,44 persen.

Adapun empat sektor lainnya mengalami pelemahan, terutama infrastruktur yang mencapai 9,37 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan 2,09 persen, industri dasar 0,13 persen, dan agrikultur 0,31 persen.

Menurut Al Amin, kondisi ini memang tak jauh beda dengan pekan lalu di mana tambang masih paling kuat dan infrastruktur masih paling lemah. Ia melihat tidak ada pemberitaan positif yang dapat mendorong saham infrastruktur, sehingga sektor tersebut masih terjerembab.

"Saya lihat sih memang karena tidak ada pemberitaan positif ya. Apalagi ada pemberitaan mau diturunkannya harga gas, jadinya saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sempet turun," paparnya.

Pekan depan, Al Amin merekomendasikan saham-saham perbankan khususnya bank-bank besar seperti BNI, BCA, atau Mandiri. Menurutnya, laporan keuangan perbankan yang diprediksi sesuai ekspektasi akan memicu pergerakan saham keuangan itu sendiri.

"Minggu depan kemungkinan besar yang bagus sektor keuangan, hari ini juga paling bagus sektor keuangan kan, karena pasar menanti laporan keuangan bank yang segera rilis," pungkasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER