Meski Kredit Melambat, Laba Danamon dan OCBC NISP Kinclong

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 18:26 WIB
PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT OCBC NISP Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih masing-masing sebesar 33 persen dan 28 persen per September 2016.
Nasabah melakukan transaksi di kantor Bank Danamon, Jakarta, Selasa (9/9). Penyaluran kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT OCBC NISP Tbk melambat hingga September 2016. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT OCBC NISP Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih masing-masing sebesar 33 persen dan 28 persen per September 2016. Padahal, kredit kedua bank swasta ini melambat.

Bank Danamon, misalnya, membukukan penurunan kredit sebesar 9 persen dari Rp133,6 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi hanya Rp121,6 triliun paada periode yang sama tahun ini. Penurunan kredit induk usaha Adira Finance dan Adira Insurance tersebut tak terlepas dari perlambatan ekonomi global dan nasional.

“Kredit kepada usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam turun 29 persen. Lalu kredit mass market melalui Adira Finance yang selama ini menjadi tumpuan juga turun 8 persen, terdampak penjualan industri,” ujar Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Danamon, Selasa (25/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai obat penawar perlambatan pertumbuhan kredit, sambung dia, Bank Danamon mulai menerapkan strategi bertumbuh dengan fokus bisnis baru, seperti usaha kecil dan menengah, transactional banking, dan trade finance, serta beberapa lini bisnis lainnya.

“Banyak hal yang sudah kami kerjakan di lini-lini bisnis tersebut. Kami sudah mulai tahun lalu pengembangannya, kami berinvestasi. Kalau sebelumnya kami banyak di mass market, dalam tiga tahun, portofolio bisnis kami akan lebih seimbang,” imbuh Vera.

Sementara, OCBC NISP masih membukukan pertumbuhan kredit tujuh persen atau menjadi Rp88,1 triliun per kuartal ketiga tahun ini. Namun demikian, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, kredit OCBC tercatat mulai kurang darah. Kuartal II 2016, perseroan membukukan kenaikan kredit 16 persen.

Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengakui, sepanjang tahun ini, kondisi pasar penuh tantangan. "Pertumbuhan kredit seiring dengan strategi manajemen resiko yang tepat dan menerapkan prinsip kehati-hatian,” katanya dalam keterangan resminya.

Laba Kinclong

Kendati kredit kedua bank swasta ini mulai melempem, laba bersih yang dikantonginya menanjak drastis. Bank Danamon mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,516 triliun atau meningkat 33 persen kalau dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu, yaitu Rp1,895 triliun.

Menurut Vera, pertumbuhan laba bersih perseroan utamanya ditopang oleh peningkatan efisiensi yang berkelanjutan. Biaya operasional turun enam persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tak cuma itu, cost to income ratio (rasio biaya terhadap pendapatan) juga hanya 49,1 persen atau menciut ketimbang periode tahun lalu, yakni 53,7 persen,” terang dia.

Sedangkan, OCBC NISP mengantongi laba bersih Rp1,4 triliun hingga kuartal ketiga tahun ini atau naik 28 persen dibandingkan Rp1,1 triliun pada periode yang sama. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER