Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi memiliki peluang menguat terbatas dalam rentang konsolidasi pada perdagangan hari ini, Kamis (27/0), disebabkan sentimen sejumlah rilis data laporan keuangan emiten kuartal III 2016.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, saham Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif dan ditutup bervariasi. Indeks DJIA berhasil menguat 0,17 persen di 18.199,33 terutama ditopang kenaikan saham Boeing yang berhasil mengimbangi koreksi pada saham Apple. Sementara, indeks S&P dan Nasdaq masing-masing terkoreksi 0,2 persen dan 0,6 persen di 2.139,43 dan 5.250,27.
"Sentimen pasar di Wall Street digerakkan dengan sejumlah rilis laba kuartal III 2016 emiten sektoral," ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, harga minyak mentah tadi malam melemah 1,6 persen di US$49,18 per barel setelah pasar meragukan hasil pertemuan OPEC November mendatang.
Untuk perdagangan dalam negeri sendiri, IHSG berhasil menguat tipis kemarin sebesar 1,85 poin (0,03 persen) ke level 5.399. David menerangkan, pasar diwarnai tekanan jual dari pemodal asing. Di mana penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp1,15 triliun, sedangkan aksi beli melanda saham tambang batu bara seiring rally harga komoditasnya.
Hari ini, David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.380 dan resisten 5.430.
Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG berada dalam rentang
support 5.372 dan resisten 5.488. Sama halnya dengan David, William juga memprediksi IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi.
"IHSG masih bergelut dalam rentang konsolidasi wajar, sembari menanti rilis data perekonomian pekan depan yang merupakan awal bulan November," terang William dalam risetnya.
(gen)