Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun pabrik pakan ikan di Pelabuhan Balwan, Medan, Sumatera Utara. Pembangunan satu unit pabrik pakan ikan ini menjadi salah satu program prioritas yang akan direalisasikan pada 2017 mendatang.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto mengatakan pabrik pakan ikan di Belawan ini nantinya menjadi pabrik pakan pertama yang dimiliki pemerintah, untuk menekan biaya produksi perikanan budi daya. Selain itu, jika pembangunan pabrik ini terbilang sukses, maka akan dilakukan pembangunan pabrik lainnya di daerah daerah lain di Indonesia.
"
Project pertama, ini bisa tekanan biaya produksi kalau sukses nanti kita bangun di tempat lain," kata Slamet, kemarin, Selasa (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet mengatakan, pabrik pakan ikan ini nantinya akan dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan total pembiayaan sekitar Rp27 miliar. Sedangkan untuk pengoprasinnya, akan dipegang sepenuhnya oleh Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo).
"Operasional akan kerja sama dengan BUMN. Karena BUMN perikanan belum ada yang menyentuh sarana produksi. Kami selama ini sudah ada pembicaraan dengan Perindo. Karena Perindo juga diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan BUMN yang bergerak di bidang perikanan budidaya," katanya.
Lebih lanjut, pemilihan pembangunan pabrik pakan, dengan menunjuk Sumatera sebagai tempat dibangunnya pabrik ini sesuai dengan tingginya keperluan pakan ikan antara Sumatera jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Dari 60 persen ikan air tawar yang ada di Indonesia, sebanyak 20 persen berada di Sumatera.
"Kebutuhan pakan di sana [Sumatera] besar sekali, misalnya 5 juta ton secara nasional [kebutuhan pakan] 20 persen itu ada di sana," kata dia.
Sehingga, pembangunan pabrik ikan ini, diharapkan mampu menekan biaya produksi budi daya dari pakan hingga Rp3.000 per kilogram.
"Bisa ditekan biaya produksi, selain itu ini juga bisa jadi peluang bisnis baru," kata Slamet.
Selain itu, menurut Slamet bahan baku untuk pembuatan pakan di daerah Sumatera memang tergolong mudah ditemukan. Nantinya, pabrik ini akan memproduksi pakan apung dengan kapasitas maksimal 3.000 ton per bulan.
"Dalam setahun kurang lebih 36.000 ton, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pakan ikan untuk 27.600 ton ikan di Indonesia. Yang jelas, saat ini kami sedang melakukan
feasibility study, kami survei semuanya," kata Slamet.
(gir/gen)