Kereta Bandara Soetta Bakal Berangkat Tiap 15 Menit

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 18:15 WIB
Railink menyebutkan, dalam sehari, akan ada 124 frekuensi dengan 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam gerbong untuk melayani 33.976 penumpang.
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta bandara Soekarno-Hatta. (Dok. Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kereta menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, direncanakan akan berangkat setiap 15 menit sekali apabila telah beroperasi pada Juli 2017 mendatang. Artinya, dalam sehari, akan ada 124 frekuensi dengan 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam gerbong.

"Jadi, jika dihitung headway (waktu antara) kedatangan kereta itu setiap 15 menit sekali," tutur Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, saat melakukan peninjauan jalur kereta menuju Bandara Soekarno Hatta, seperti dilansir Antara, Senin (7/11).

Menurut Heru, setiap rangkaian kereta mampu mengangkut 274 penumpang dalam satu kali perjalanan atau berarti 33.976 penumpang dalam satu hari. "Nantinya, rangkaian kereta ini bisa ditambah hingga 10 atau totalnya 100 gerbong," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, rangkaian kereta tersebut tengah dipesan dan masih dalam pengerjaan oleh Bombardier, perusahaan manufaktur kereta yang bermarkas di Swedia.

Dari sisi interior, kereta menuju Bandara Soekarno Hatta ini tidak akan jauh berbeda dengan kereta yang beroperasi di Bandara Kualanamu, Medan. Tarifnya pun diprediksi hanya sekitar Rp100 ribu per penumpang.

Adapun, nilai yang diinvestasikan untuk 10 rangkaian kereta tersebut, yakni US$70 juta atau berkisar Rp915,6 miliar. "Maret 2017 akan datang keretanya yang kami pesan dari Swedia," imbuh Heru.

Sekadar informasi saja, kereta produksi Bombardier banyak dioperasikan di sejumlah negara, seperti Australia dan di negara-negara Eropa, seperti Jerman. Namun, karena akan dioperasikan di Indonesia, kereta akan disesuaikan dengan lebar rel (gauge) yang berlaku, yaitu 1.067 milimeter.

"Sebetulnya, kalau dari standar internasional itu 1.435 milimeter, tetapi itu untuk kecepatan sekelas Shinkansen. Dan, terlalu besar investasinya," terang Heru.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCH) MN Fadhila mengungkapkan, KAI telah menyiapkan pengaturan penumpang kereta rel listrik (KRL) dan penumpang kereta bandara.

"Dari sisi operasional, seluruh anak perusahaan itu adanya di induk, yaitu KAI. Jadi, Daop yang mengatur nanti juga harus bersama-sama," katanya.

Kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan akan rampung pada Semester I 2017 atau sekitar Juni-Juli 2017. Proyek senilai Rp2,7 triliun itu diharapkan menjadi moda alternatif bagi masyarakat menuju bandara dengan waktu tempuh berkisar 54 menit dari Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.

Kereta tersebut nantinya akan terintegrasi langsung dengan Terminal 1,2 dan 3 Bandara Soetta serta dengan moda pengangkut penumpang, yaitu people mover. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER