Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan pertumbuhan penjualan 4 persen pada tahun depan seiring dengan prediksi meningkatnya konsumsi semen secara nasional.
Sekretaris Perusahaan Agung Wiharto menyatakan, target kenaikan penjualan tersebut sama dengan prediksi pertumbuhan konsumsi semen secara nasional yang sebesar 4 persen. Hingga akhir tahun ini, perseroan memprediksi penjualan semen akan mencapai 26,36 juta ton. Artinya, tahun depan BUMN semen ini optimistis mampu menjual sekitar 27,4 juta ton semen.
"Kami prediksi nasional tumbuh empat persen konsumsinya, target kami sama untuk mempertahankan market share jadi kami harus tumbuh empat persen," ungkap Agung, Selasa (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pertumbuhan penjualan tersebut akan ditopang oleh operasionalisasi dua pabrik baru Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung VI, Padang.Kedua pabrik tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 3 juta ton.
Namun, Agung menyatakan, jika operasional pabrik baru tak akan dapat beroperasi 100 persen pada tahun pertama. Dia memprediksi pengoperasian pabrik baru 80 persen pada tahun depan. Kedua pabrik tersebut diyakini baru dapat beroperasi sepenuhnya pada 2018.
"Kalau pabrik baru tidak bisa digenjot langsung full, paling tidak mungkin dua juta ton dulu masing-masing pabrik. Jadi produksi ada tambahan empat juta ton dari Indarung VI dan Rembang," ungkap Agung.
Saat ini, total kapasitas Semen Indonesia sebesar 29 juta ton per tahun. Produk semennya saat ini dijuak dengan kisaran harga Rp750 ribu-Rp780 ribu per ton. Sehingga, pendapatan perusahaan tahun depan dapat menyentuh Rp21,37 triliun, dengan syarat harga semen tak tergerus pada tahun depan.
Dari sisi kinerja, Semen Indonesia membukukan penurunan laba bersih pada kuartal III tahun ini sebesar 8,46 persen menjadi hanya Rp2,92 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,19 triliun. Penurunan tersebut disebabkan turunnya pendapatan perusahaan menjadi Rp19,08 triliun atau 0,15 persen dari sebelumnya Rp19,11 triliun.
Sebagai informasi, konsumsi semen di Indonesia masih mengalami penurunan. Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen pada September turun 3,4 persen menjadi 5,63 juta ton jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 5,82 juta ton. Sedangkan, pertumbuhan konsumsi semen sejak awal tahun hingga September hanya tumbuh 2,9 persen dari 43,4 juta ton menjadi 44,7 juta ton.
(ags)