Elnusa Carry Over Kontrak US$216 juta ke Tahun 2017

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 13:30 WIB
Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo menyatakan, total kontrak yang didapatkan perusahaan tahun ini sebesar US$387,9 juta.
Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo menyatakan, total kontrak yang didapatkan perusahaan tahun ini sebesar US$387,9 juta. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Elnusa Tbk akan melakukan carry over kontrak sebesar US$216 juta ke tahun depan. Hal ini dengan estimasi hingga akhir tahun nilai kontrak yang dapat terealisasi sebesar US$171,9 juta.

Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo menyatakan, total kontrak yang didapatkan perusahaan tahun ini sebesar US$387,9 juta. Dari angka tersebut, nilai kontrak baru sebesar US$76,8 juta dan kontrak yang dibawa dari tahun lalu (carry over) sebesar US$311,1 juta.

"Kontrak dari carry over pada tahun lalu US$311,1 juta di mana US$241,1 juta dari jasa drilling & oilfield dan US$69,5 miliar dari jasa seismic," ungkap Budi, Jumat (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, nilai kontrak baru hingga September sebesar US$76,8 juta. Bila dirinci, nilai kontrak baru tersebut berasal dari US$69 juta dari jasa drilling & oilfield. Kemudian, sisanya sebesar US$7,8 juta dari jasa seismic.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jasa seismik darat tahun ini tumbuh sebesar delapan persen yang berasal dari proyek 3D seismik di Jawa Barat. Menurut Budi, proses pengerjaan dari proyek tersebut sudah hampir menyentuh 100 persen. Adapun, perusahaan mengaku siap dalam melakukan pekerjaan seismik di beberapab daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

"Kami optimis melihat peluang yang luar biasa untuk mengembangkan seismik laut Indonesia, mengingat masih banyak cadangan minyak dan gas (migas) nasional di laut dalam yang dapat digarap secara optimal," ucap Budi.

Sementara dari sisi jasa seismik laut, ujar Budi, yang tidak aktif selama beberapa tahun belakangan ini dinyatakan telah siap beroperasi kembali melalui investasi terbaru perusahaan berupa kapal seismik yang disebut dengan ELSA Regent. Salah satu proyeknya yakni, proyek seismik 2D di Laut Jawa.

Dengan diaktifkan kembalinya jasa seismik laut tersebut, perusahaan menilai hal tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk memprioritaskan kapasitas nasional ditengah sedikitnya perusahaan nasional yang memiliki kompetensi dalam bidang jasa seismik laut.

"Kalau dibandingkan dengan perusahaan nasional lainnya, hanya sedikit perusahaan nasional yang sebenarnya memiliki kompetensi dalam bidang jasa seismik laut dan hanya segelintir kapal seismik berbendera Indonesia," terang dia.

Dari sisi kinerja sendiri, perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 3,7 persen menjadi Rp2,52 triliun dari sebelumnya Rp2,61 triliun. Penurunan tersebut berdampak pada penuruan laba bersih menjadi Rp178 miliar atau turun 21,4 persen dari sebelumnya Rp226 miliar.  

Sementara, untuk target tahun depan sendiri perusahaan enggan menyebutkan target pertumbuhan dari sisi kinerja secara pasti. Namun, Elnusa memastikan perusahaan mengharapkan kinerja yang lebih baik sejalan dengan harga komoditas minyak yang mulai membaik. 

"Yang pasti lebih baik, pasti lebih tinggi dari pencapaian tahun ini," pungkas dia. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER