Jakarta, CNN Indonesia -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan akan mengerahkan ribuan buruh untuk bergabung dalam Aksi Bela Islam yang memprotes dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2 Desember 2016.
Menolak kehadirannya hanya dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan wadah para pekerja yang dipimpinnya memiliki alasan untuk turun ke jalan memprotes Ahok.
"Ahok itu Bapak Upah Murah. Tiga tahun berturut-turut, upah buruh di DKI Jakarta itu lebih rendah daripada Bekasi dan Karawang selama Ahok berkuasa. Jadi, tangkap Ahok," kata Said kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi, lanjut Said, kaum buruh tak sepaham dengan beberapa program Ahok, seperti penggusuran hingga reklamasi, yang dianggap melanggar isu lingkungan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sekitar 100 ribu buruh akan bergerak ke Istana Negara, dengan titik kumpul di Balai Kota, menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Kami akan menyuarakan agar kenaikan upah 15 persen sampai 20 persen," tegas Said.
Isu upah minimum provinsi (UMP) juga menjadi sasaran protes KSPI, karena siang tadi Kementerian Ketenagakerjaan mematok rata-rata kenaikan UMP 2017 hanya sebesar 8,25 persen. Jauh di bawah ekspektasi para pekerja.
Ia menyebutkan, 100 ribu buruh akan yang memadati Istana Negara, akan berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Karawang, dan Purwakarta.
Sementara, aksi unjuk rasa juga akan digelar di 20 provinsi lain, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Kepulauan Riau, dengan total massa diprediksi mencapai 500 ribu buruh di seluruh Indonesia.
(gen)