Perindo Mulai Cicip Pasar Ekspor Ikan Olahan Amerika

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 18:15 WIB
Jelang tutup tahun, Perindo merambah pasar AS dengan mengekspor rajungan olahan senilai Rp3,9 miliar.
Jelang tutup tahun, Perindo merambah pasar AS dengan mengekspor rajungan olahan senilai Rp3,9 miliar. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).
Jakarta, CNN Indonesia -- Daftar negara eksportir produk perikanan Indonesia semakin panjang. Setelah pada Oktober 2016, Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo) mengekspor ikan layang ke Korea Selatan, dan ikan tuna olahan ke Jepang, kini ekspor produk perikanan terbang menuju Amerika Serikat (AS).

Direktur Operasi dan Pemasaran Perindo Dendi Anggi Gumilang menjelaskan, setelah menyentuh pasar di kawasan Asia Pasifik belum lama ini, jelang pergantian tahun ini Perindo kembali melakukan kerja sama ekspor ikan olahan ke AS.

"Sudah ekspor rajungan olahan dan ikan ke Amerika. Ada dua kontainer dengan bobot sekitar 30 ton," ujarnya, Selasa (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai ekspor tersebut, kata Dendi, setara dengan Rp3,9 miliar. Melihat ceruk pasarnya yang besar, Perindo mengaku, bakal menggiatkan kegiatan ekspor secara berkala.

"Jadi, ini ekspor pertama, tapi bukan yang terakhir. Nanti, kami akan lakukan ekspor ke Amerika secara berkala, paling tidak dua bulan sekali," imbuhnya.

Selain itu, ikan-ikan yang diekspor tersebut merupakan ikan yang dihasilkan oleh nelayan Cirebon. Jika pada Oktober lalu Perindo mengekspor ikan olahan ke Jepang, dan Korea dari Tahuna, kali ini pihaknya memilih ikan-ikan yang dihasilkan oleh nelayan di Kanci, Cirebon.

"Kami merata yah. Kemarin Tahuna, sekarang Unit Pengolahan Ikan di Kanci (Cirebon)," terang Dendi.

Ia melanjutkan, pada akhir kuartal IV, Perindo juga melakukan ekspor ikan kerapu hidup ke Hong Kong. Padahal, sebelumnya, Perindo hanya mampu mengekspor produk ikan beku berupa stik ikan tenggiri wahoo, fillet ikan mahi, fillet kakap, fillet ikan kerapu dan rajungan yang berasal dari Cirebon, Bitung, serta Maumere.

"Bulan (Desember) ini kami juga ekspor ikan hidup, tepatnya jenis kerapu dari Denpasar, kami ekspor dengan (menggunakan) kargo udara," tutur dia.

Hal ini dikarenakan, produksi ikan kerapu hidup dengan kualitas super terus meningkat. Ikan kerapu ini merupakan ikan hasil produksi Keramba Jaring Apung (KJA) di Buleleng, Bali.

"Hingga akhir Desember ini, kami tahu KJA di Buleleng bisa hasilkan ratusan kilogram ikan kerapu. Tahun depan, kami akan tambah KJA bukan hanya di Bali, tetapi juga di kota lain. Jadi, targetnya bisa hasilkan (kerapu) hingga ribuan ton," kata dia.

Sehingga, pihaknya bisa segera mengekspor ikan segar maupun hidup ke kawasan Asia Selatan tepatnya di Srilanka dan juga Negara lainnya, seperti Kanada. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER