Lelang SUN Perdana 2017, Pemerintah Tarik Utang Rp15 Triliun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2017 11:12 WIB
Kementerian Keuangan melansir, pencairan tersebut kurang dari 50 persen terhadap total penawaran masuk mencapai Rp36,9 triliun.
Kementerian Keuangan melansir, pencairan tersebut kurang dari 50 persen terhadap total penawaran masuk mencapai Rp36,9 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mencairkan utang sebesar Rp15 triliun dalam lelang Surat Berharga Negara (SBN) perdana tahun ini. Pencairan tersebut kurang dari 50 persen terhadap total penawaran masuk mencapai Rp36,9 triliun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam situsnya merinci dalam lelang obligasi negara yang digelar kemarin, Selasa (3/1), pemerintah melempar lima jenis surat utang negara (SUN).Seri SPN03170404 (jatuh tempo 4 April 2017), seri SPN12180104 (4 Januari 2018), seri FR0061 (15 Mei 2022), seri FR0059 (15 Mei 2027), dan seri FR0072 (15 Mei 2036).

Penarikan pembiayaan terbesar dilakukan pada seri SPN03170404, yaitu sebesar Rp6,1 triliun dengan tingkat imbal hasil (yield) rata-rata yang dimenangkan 5,93287 persen. Surat utang dengan tingkat bunga diskonto ini paling diminati investor, dengan nilai penawaran mencapai Rp14,98 triliun.
 
Penarikan pembiayaan terbesar kedua adalah SPN12180104, yakni sebesar Rp5,3 triliun dari total penawaran masuk Rp7,26 triliun. Seri ini memiliki rata-rata yield sebesar 6,78674 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seri pembiayaan terakhir yang diserap pemerintah adalah FR0059, yakni sebesar Rp3,6 triliun dari total penawaran masuk Rp5,2 triliun. Seri ini memiliki tingkat kupon sebesar 7 persen dengan rata yield sebesar 7,79954 persen.

Lebih lanjut pemerintah menyebut tidak menarik pembiayaan dari seri FR0061 dan seri FR0072, meskipun mendapatkan penawaran masuk cukup besar. Adapun, total penawaran yang masuk untuk keduanya masing-masing sebesar Rp7,59 triliun dan Rp1,88 triliun.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan SBN bruto sebesar Rp596,8 triliun. Penerbitan obligasi negara itu sebagian besar untuk menambal defisit fiskal yang direncanakan senilai Rp330,2 triliun atau 2,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER