Jokowi Ingin Pengrajin Gandeng Desainer Internasional

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 06:51 WIB
Presiden Joko Widodo menginstruksikan hal ini guna mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri, sehingga siap bersaing di pasar global.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan hal ini guna mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri, sehingga siap bersaing di pasar global. (Dok. Ditjen Bea dan Cukai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto giat mengembangkan kerja sama dengan desainer internasional. Hal ini guna mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri sehingga siap bersaing di pasar global.

Hingga kini, kontribusi IKM Indonesia terhadap ekspor nasional relatif rendah dibandingkan negara lain. Pada 2015, IKM Indonesia hanya menyumbangkan 15,8 persen. Sementara itu, kontribusi sektor IKM Thailand terhadap ekspor 29,5 persen dan Filipina 20 persen.

"Saya tadi bisik ke Menteri Perindustrian dicarikan desainer untuk perajin yang di Tumang. Bisa dari Italia atau Perancis, sehingga desain jangan monoton. Tiap tahun desain bisa berubah-ubah," kata Jokowi di Boyolali, Senin (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan kerja sama diperlukan karena pemerintah juga meluncurkan Kebijakan Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor bagi Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM). Kebijakan ini memberikan keuntungan yang mendukung IKM bersaing secara global.

Kebijakan ini mengatur pembelian langsung bahan baku, penghilangan biaya pajak impor, dsan penghilangan biaya masuk. KITE IKM diyakini meningkatkan efisiensi biaya produksi hingga 25 persen.

"Kalau tidak seperti itu ya sampai kapan pun kita sulit bersaing dengan negara lain. Ekspor memang kita dorong dengan cara efisiensi di semua sisi pembiayaan," ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Oleh karena itu, KITE IKM dan beragam desain industri diharapkan dapat menggairahkan pelaku industri menggiatkan sektor usahanya dan bersaing dengan pengusaha negara sahabat. Dua program ini juga diminta dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar bagi produk domestik bruto.

"KITE IKM kami harapkan dapat mendorong, memotivasi karena kalau ini benar-benar berjalan, paling tidak biaya produksi di IKM bisa ditekan turun," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER