Sindir Kasus Emirsyah, Jokowi Tak Mau Lihat Bos BUMN Korupsi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2017 13:20 WIB
Jokowi sekaligus meminta para petinggi perusahaan pelat merah tak perlu takut mengambil keputusan apabila memang tidak membuat kesalahan.
Jokowi sekaligus meminta para petinggi perusahaan pelat merah tak perlu takut mengambil keputusan apabila memang tidak membuat kesalahan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, seluruh jajaran direksi hingga terendah di Badan Usaha Milik Negara tak boleh terkena masalah. Jokowi mengingatkan, segala hal kini mudah diakses karena Indonesia memasuki era keterbukaan.

Era keterbukaan ini menyebabkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan lima bahkan 10 tahun lalu dapat terungkap kini. Hal ini disampaikannya, secara tersirat, menyikapi terjeratnya mantan Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar dalam perkara suap pembelian mesin pesawat Rolls-Royce.

"Hati-hati, kejadian 2012 ketemunya sekarang. Hati-hati, saya enggak mau ngomong di BUMN mana. Tapi gambarnya ada," ujar Jokowi di Istana Negara, Rabu (25/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disambut tawa ratusan direksi BUMN. Sebab, Jokowi menyampaikan hal itu sambil menunjuk gambar pesawat Garuda Indonesia yang ditampilkan di layar belakangnya.

Namun, Jokowi berpendapat, para petinggi perusahaan pelat merah ini tak perlu takut mengambil keputusan apabila memang tidak membuat kesalahan. Mantan Wali Kota Solo juga meminta para direksi tak 'menjual' namanya dan keluarganya dalam bertransaksi.

"Saya enggak mau nama saya dipakai-pakai. Enggak. Siapapun, entah orang dekat saya, saudara saya. Enggak ada," tegasnya.

Jokowi menekankan, instruksi dan peringatan yang diberikannya ini demi membenahi BUMN. Ia berharap BUMN dapat menggunakan setiap peluang yang ada dengan baik tanpa membuat kesalahan.

"Ini saya ingatkan karena saya mencintai saudara semua. Jangan sampai kena," ucapnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER