Bumi Serpong Damai Siapkan Belanja Modal Rp4 T Tahun Ini

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 02:11 WIB
Dana belanja modal akan digunakan untuk pembebasan lahan proyek properti perseroan, dan meneruskan pembangunan kantor serta mal yang telah berjalan.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya memaparkan pencapaian marketingg sales perusahaan hanya 90 persen dari target perusahaan tahun 2016, Selasa (21/2). (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) sepanjang tahun ini sebesar Rp3 triliun-Rp4 triliun. Jumlah tersebut kurang lebih sama dengan belanja modal 2016 sebesar Rp4 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menuturkan, sebagian besar dana tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Pasalnya, Hermawan mengaku perusahaan masih memiliki kas internal sebesar Rp4 triliun saat ini.

"Kami mau coba maksimalkan dulu dari internal. Kalau kas internal tidak cukup, belanja modal bisa dari Bank Mandiri senilai Rp2 triliun," ungkap Hermawan, Selasa (21/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana belanja modal tersebut, lanjut Hermawan, akan digunakan untuk pembebasan lahan di lokasi yang akan dibangun proyek properti perseroan. Sementara, sisanya akan digunakan untuk membiayai berbagai proyeknya seperti misalnya, pembangunan perkantoran dan rencana pembangunan mal.

Seperti diketahui, perusahaan akan melakukan soft launching proyek kawasan terpadunya bernama Southgate di kawasan TB Simatupang pada 25 Februari mendatang. Dalam proyek tersebut, terdapat dua tower apartemen, gedung perkantoran, dan AEON Mall. Southgate sendiri dibangun diatas lahan seluas 5,4 hektare (ha) dengan pengembangan selama lima tahun.

"Pra penjualan pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp250 miliar, harga dimulai Rp26 miliar per meter persegi," tutur Hermawan.

Target 2017

Sementara itu, perusahaan menargetkan adanya pendapatan berulang sepanjang tahun ini sebesar Rp1 triliun. Perusahaan sendiri menaikan porsi pendapatan berulang yang rata-rata hanya 18 persen hingga 20 persen terhadap pendapatan, menjadi 20 persen hingga 25 persen sampai lima tahun ke depan.

"Beberapa gedung perkantoran dan rencana pembangunan mal, itu kan dari pendapatan berulang," ujarnya.

Selain itu, BSDE juga belum memiliki rencana aksi korporasi tahun ini untuk melakukan pembiayaan untuk berbagai proyeknya. Hermawan dan jajaran direksi lainnya masih optimis pembiayaan masih bisa ditanggung perusahaan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER