Bank Mega Bakal Gemukkan Pembiayaan Infrastruktur

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 21 Feb 2017 20:02 WIB
Bank Mega mengklaim memiliki bantalan permodalan yang kuat. Bahkan, Bank Mega tak perlu melakukan rights issue untuk membantu likuiditas perseroan.
Bank Mega mengklaim memiliki bantalan permodalan yang kuat. Bahkan, Bank Mega tidak perlu melakukan rights issue untuk membantu likuiditas perseroan tahun ini. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mega Tbk berencana menggemukkan porsi pembiayaan infrastruktur. Upaya Ini sejalan dengan program pemerintah yang menggiatkan proyek-proyek infrastruktur sejak dua tahun terakhir.

Demi menopang pembiayaan infrastruktur, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengaku, telah memiliki bantalan permodalan yang cukup kuat. Rasio pendanaan terhadap pembiayaan (LDR) perseroan juga relatif longgar dan tidak mencapai level 60 persen.

Bahkan, perseroan mengklaim tidak perlu melakukan aksi korporasi ,seperti rights issue atau menerbitkan obligasi untuk membantu likuiditas perseroan tahun ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak ada rencana untuk rights issue atau subdebt karena modal yang ada itu sudah sangat besar dan sangat jauh melampaui ketentuan yang ada," ujarnya di Menara Bank Mega, Selasa (21/2).

Adapun, Bank Mega tercatat telah mengucurkan kredit untuk beberapa proyek, seperti pembangkit tenaga listrik hingga jalan tol. 

Ia mengatakan, partisipasi swasta dalam pembiayaan infrastruktur harus didukung oleh pemerintah. Pasalnya, pembiayaan infrastruktur membutuhkan dana besar dan tidak bisa mengandalkan dana perbankan semata. 

"untuk beberapa proyek infrastruktur yang nilai ekonomisnya tidak terlalu jelas, mungkin pemerintah yang harus melakukan pembiayaan. Tetapi, kalau nilai hasil investasinya jelas, maka swasta bisa mengambil bagian," katanya. 

Mengutip laporan keuangan bulanan perseroan, pada akhir Desember 2016, Bank Mega telah menyalurkan kredit hingga  Rp28,03 triliun turun 12,81 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp32,46 triliun. 

Sementara, dari sisi laba, Bank Mega berhasil mencatat pertumbuhan hingga 12,26 persen menjadi Rp1,19 triliun akhir tahun lalu. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER