Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan proyek pengeboran terowongan bawah tanah dari Patung Pemuda sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk fasilitas Mass Rapid Transit (MRT) telah selesai pada hari Kamis (23/2) ini.
Namun, Jokowi menyebut tidak serta merta fasilitas angkutan massal tersebut bisa langsung digunakan. Mengingat sarana dan prasarana MRT nya masih perlu disiapkan.
“Hari ini kita sudah bisa menyampaikan bahwa seluruh terowongan yang dibangun untuk MRT sudah sambung,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjanjikan MRT Jakarta sudah bisa digunakan pada Maret 2019. Namun, sebelum Asian Games 2018 digelar di ibukota, ia meminta seluruh peralatan yang digunakan untuk membangun proyek tersebut sudah dibersihkan dari permukaan jalan.
Penyelesaian pengerjaan terowongan bawah tanah ini merupakan bagian dari pembangunan MRT Jakarta fase 1 yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 kilometer (km).
Dengan bertemunya empat bor yang digunakan pada proyek ini, pengerjaan MRT Jakarta struktur bawah tanah telah selesai 80 persen.
Simpang Susun SemanggiSelain meninjau proyek MRT, Jokowi juga memeriksa perkembangan pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi. Jokowi meyakini bahwa proyek pengembangan Simpang Susun Semanggi akan mengurangi sekitar 30 hingga 40 persen kemacetan di sekitar Semanggi, yang telah terjadi bertahun-tahun, baik pagi, siang, maupun malam.
“Dan ini menjadi salah satu solusi bagi kemacetan di Semanggi yang sudah bertahun-tahun kita rasakan, baik pagi, maupun sore, dan malam,” tegasnya.
Sebelumnya kemacetan terjadi karena semua ruas jalur, masuknya di titik sentral di Semanggi ini. “Nanti kalau sudah selesai lah dirasakan,” tambah Jokowi.
Simpang Susun Semanggi dibangun sepanjang 1,8 kilometer atau 1.800 meter dengan trase struktur jembatan yang melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Tol Dalam Kota.
“Kita harapkan dengan selesainya ini, Simpang Susun Semanggi ini, insya Allah pertengahan tahun ini sudah bisa kita pakai, kita resmikan,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta juga memberikan apresiasi pada PT Wijaya Karya Tbk atas kecepatan pembangunan proyek dan pembiayaan yang sangat efisien, serta sangat murah.
Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek tersebut hanya menelan investasi sebesar Rp360 miliar.
(gen)