Harga Komoditas Turun, IHSG Diramalkan Loyo

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2017 08:17 WIB
Selain pelemahan harga komoditas, rilis data inflasi juga dinilai bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Selain pelemahan harga komoditas, rilis data inflasi juga dinilai bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung terkoreksi pada perdagangan awal Maret ini, Rabu (1/3), imbas pelemahan harga komoditas. Selain itu, rilis data inflasi juga dinilai bakal mempengaruhi pergerakan IHSG.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, dari bursa global, saham Wall Street bergerak bervariasi menjelang pidato Donald Trump di depan kongres Amerika Serikat (AS).

Menurut David, pelaku pasar melakukan aksi ambil untung (profit taking) untuk mengantisipasi isi pidato Trump dalam menyampaikan rencana reformasi pajak yang pernah ia sampaikan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Koreksi di Wall Street menjelang pidato Trump di depan kongres Selasa Malam (waktu setempat) atau pagi ini lebih pada aksi ambil untung," terang David dalam risetnya, dikutip Rabu (1/3).

Berdasarkan catatanya, indeks Dow Jones mengalami koreksi 0,12 persen ke level 20.812,24, setelah menguat selama dua belas sesi perdagangan terakhir. Kemudian, S&P500 melemah 0,26 persen dan Nasdaq turun 0,62 persen.

Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat ke level 5.386 atau naik 3,8 poin atau 0,07 persen. Hal ini merupakan imbas positif dari rilis laba sejumlah emiten untuk kinerja sepanjang 2016 yang berada diatas ekspektasi.

Sepanjang Februari, sambung David, IHSG berhasil menguat 1,75 persen setelah pada awal tahun ini bergerak stagnan (flat).

"Perdagangan saham sepanjang Februari lebih bergairah ketimbang Januari. Ini tercermin dari volume transaksi rata-rata harian mencapai 18,20 miliar saham meningkat dari Januari yang hanya 12,05 miliar saham," papar David.

Hari ini, ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.350 dan resisten 5.400. Selain rilis data inflasi dan harga komoditas, laju IHSG juga masih dipengaruhi oleh rilis laba sejumlah emiten hari ini.

David memprediksi, tingkat inflasi bulan Februari sekitar 0,3 persen secara bulanan dan 3,82 persen secara tahunan.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG dapat bertahan di zona hijau ditopang oleh data inflasi Februari yang diperdiksi terkendali. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam level support 5.336 dan resisten 5.423.

"Posisi IHSG saat ini masih terlihat bertahan dalam rentang konsolidasi wajar, memiliki potensi akan kembali menguat salama support level tidak dijebol," terang William dalam risetnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER