Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Standard Chartered Indonesia membidik pertumbuhan transaksi elektronik 10 persen di sepanjang tahun ini. Pertumbuhan tersebut akan ditopang dengan segmen utama di nasabah korporasi, komersial, dan ritel.
Country Head of Transaction Banking Bank Standard Chartered Michael Sugirin meyakini, kondisi perekonomian yang membaik pada tahun ini akan mendongkrak volume dan nilai transaksi elektronik perbankan.
"Kami targetkan 10 persen, tidak stagnan. Jika terlalu agresif buat apa juga, yang penting harus stabil," ujar Sugirin, mengutip Antara, Jumat (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu andalan bank yang bermarkas di Inggris tersebut, yaitu produk mobile wallet yang bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi dan menyasar segmen korporasi. Saat ini, Standard Chartered Bank sudah meluncurkan produk tersebut di 10 negara.
Sugirin juga memastikan, Standard Chartered meningkatkan investasinya untuk layanan transaksi elektronik. Namun, ia enggan merinci nilai investasi untuk bidang perbankan digital tahun ini.
Demikian halnya dengan produk perbankan digital Standard Chartered Bank yang akan dilcuncurkan pada tahun ini, Sugirin masih menyimpannya rapat-rapat. "Nanti, kami umumkan," imbuhnya.
Standard Chartered Bank berstatus Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) berharap transaksi elektronik mampu mendorong pertumbuhan bisnis perseroan tahun ini. Diharapkan, kredit yang dikucurkannya bisa meningkat double digit hingga akhir tahun nanti.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, aset Standard Chartered Bank sebesar Rp 64,7 triliun per Desember 2016.
(bir)