Fintech Bakal Jadi Tantangan Bos Baru BRI

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 01:29 WIB
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penggantinya akan menghadapi tantangan lebih berat karena harus bersaing dengan di era layanan digital.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penggantinya akan menghadapi tantangan lebih berat karena harus bersaing dengan di era layanan digital. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kursi pucuk pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan beralih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya digelar pekan depan. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penggantinya akan menghadapi tantangan lebih berat karena harus bersaing dengan di era layanan digital.

Asmawi berharap, pimpinan baru yang terpilih nantinya bisa membawa bank pelat merah tersebut bersaing di industri keuangan yang saat ini turut diramaikan oleh kehadiran pelaku jasa keuangan berbasis teknologi atau yang kerap disebut fintech.

"Kompetisi bank tidak hanya sesama bank, tetapi juga dengan industri lain, karena teknologi sudah sedemikian pesat," ujar Asamawi, Kamis (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asmawi mengusulkan, direktur utama baru nantinya harus mampu membawa BRI berkolaborasi dengan fintech dan mampu bersaing untuk menggaet pasar dengan karateristik milenial.

"Tantangan perbankan ke depan ini akan lebih berat lagi. Kami akan berhadapan dengan fintech. Kami harus berpikir sebaik mungkin," terang dia.

Pada Maret 2015 lalu, pemegang saham BRI memutuskan mengangkat Asmawi Syam sebagai direktur utama. Di BRI, Asmawi bukan orang baru. Sebelumnya, ia menjabat sebagai pelaksana tugas direktur utama BRI usai posisi tersebut ditinggal oleh Sofyan Basir yang diminta oleh Menteri BUMN untuk memimpin PT PLN (Persero).

Di bawah kepemimpinan Asmawi, bank spesialis penyalur kredit mikro tersebut tahun lalu hanya mampu membukukan laba bersih Rp25,8 triliun. Perolehan ini tumbuh tipis 2 persen dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp25,2 triliun. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER