Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprediksi hanya mampu menyerap 10 persen pagu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 atau sekitar Rp282,78 miliar sampai kuartal I 2017.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengatakan, prediksi ini berasal dari realisasi serapan anggaran sepanjang Januari-Februari yang baru mencapai Rp226,23 miliar atau sekitar 8 persen.
"Mungkin 10 persen sampai Maret dari total Rp2,82 triliun. Karena sekitar 8 persen di Januari-Februari," ucap Haris di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, target penggunaan anggaran yang terserap oleh kementerian sampai kuartal I meleset sekitar 10 persen. Sebab, menurut Haris, sebelumnya Kemenperin membidik penggunaan anggaran dapat mencapai 20 persen dari total APBN 2017 atau seharusnya mampu mencapai Rp565,57 miliar.
Namun begitu, Haris tak membagi alasan seretnya serapan anggaran kementerian dari kas negara. Ia hanya berjanji, Kemenperin akan menggunakan lebih banyak anggaran pada tiga kuartal lain di tahun ini.
Sehingga persentase realisasi APBN Kemenperin mampu menyamai penggunaan APBNP 2016 yang mampu mencapai 95,6 persen atau sebesar Rp2,06 triliun dari total pagu Rp2,16 triliun.
Haris menjabarkan, dari sekitar 8 persen APBN 2017 yang telah digunakan Kemenperin, berasal dari sejumlah program. Seperti program penumbuhan dan pengembangan industri, baik yang dikelola Kemenperin secara langsung maupun yang dikelola bersama Kementerian/Lembaga (K/L) lain.
Berdasarkan sektor, Haris mengaku, realisasi penggunaan anggaran kementerian dominan mengalir ke program penumbuhan dan pengembangan sektor industri kimia, tekstil, dan aneka. Hanya saja, Haris belum merinci besarannya.
"Pertama banyak ke kimia, tekstil, aneka. Lalu, ke industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (Ilmate), lalu industri agro serta Industri Kecil dan Menengah (IKM)," jelas Haris.
Tak hanya itu, aliran anggaran sepanjang Januari-Februari juga banyak mengalir untuk program pendidikan vokasional dan sistem Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sebagai informasi, untuk APBN 2017, anggaran Kemenperin sebesar Rp2,82 triliun. Angka ini meningkat 36,66 persen dari realisasi penggunaan APBN Perubahan 2016 sebesar Rp2,06 triliun dan meningkat 30,6 persen dari pagu APBN Perubahan 2016 sebesar Rp2,16 triliun.