Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada hari ini, Senin (27/3), karena dana asing berpotensi keluar (
capital outflow) dari pasar modal Indonesia.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menuturkan, potensi
capital outflow tersebut datang dari pernyataan beberapa pejabat The Fed yang akan disampaikan pekan ini terkait pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).
"Pernyataan mengenai pertumbuhan ekonomi AS dapat memberikan efek
hawkish, sehingga menyebabkan
capital outflow bagi IHSG, dan pasar modal AS akan memperoleh
capital inflow," papar Nafan kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, harga minyak dunia juga diprediksi tertekan karena rilis U.S. Crude Oil Inventories yang diramalkan mengalami surplus. Sementara, sentimen dari dalam negeri sendiri masih minim sembari menunggu hasil penilaian Standard & Poor's (S&P) dalam menaikkan rating Indonesia menjadi layak investasi.
"Pasar juga menanti perilisan Paket Kebijakan Ekonomi XV oleh pemerintah yang mengatur tentang percepatan dan penyederhanaan dwelling time, yang hingga saat ini masih tertunda," tambahnya.
Kondisi tersebut membuat ia memprediksi sepanjang pekan ini IHSG berada dalam rentang
support 5.430 dan resisten 5.620. Namun, khusus hari ini IHSG diramalkan bergerak dalam rentang
support 5.531 dan resisten 5.599.
Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya berpendapat, IHSG masih akan melanjutkan tren penguatannya pada hari ini ditopang oleh kondisi ekonomi dalam negeri yang dinilainya stabil. Sehingga, data ekonomi yang akan dirilis pada awal bulan April masih akan terkendali.
"Bulan ini juga masih berada dalam masa-masa pembagian dividen untuk beberapa emiten, hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap William dalam risetnya.
Menurutnya, level
support IHSG masih cukup kuat untuk dipertahankan di level 5.476. Dengan demikian, IHSG berpotensi menggapai level resisten di level 5.603.