Jokowi Siapkan Paket Ekonomi untuk Tebas Ketimpangan

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2017 15:15 WIB
Saat ini gini rasio Indonesia di level 0,397, turun dari posisi sebelumnya yang mencapai 0,40. Namun, Presiden Joko Widodo tidak berpuas diri.
Saat ini gini rasio Indonesia di level 0,397, turun dari posisi sebelumnya yang mencapai 0,40. Namun Presiden Joko Widodo tidak bisa berpuas diri. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berencana merilis paket kebijakan ekonomi tambahan. Paket ini diharapkan mampu mengurangi angka ketimpangan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Indonesia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, kondisi kesenjangan ekonomi masih menjadi persoalan bagi negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.

Saat ini gini rasio Indonesia di level 0,397, lebih rendah dari posisi sebelumnya yang mencapai 0,40. Namun Jokowi menyebut pemerintah tidak bisa berpuas diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi angka itu sudah lampu kuning dan menuju lampu merah tingkat kesenjangan kita," ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) XVI, Senin (27/3).

Jokowi pun membandingkan, kesenjangan ekonomi Indonesia dengan negara lain. Menurutnya, ada jurang yang memisahkan si kaya dan si miskin di daerah semakin dalam.

"Coba bandingkan Indonesia dengan China, Filipina, dan Malaysia. Kita lebih baik soal gini rasio. Tapi tetap, untuk saya itu tetap masalah, ini yang harus kita selesaikan. Oleh sebab itu sebentar lagi akan keluar kebijakan pemerataan ekonomi berkeadlian," katanya.

Kebijakan tersebut menurutnya akan berkaitan dengan redistribusi aset dan reforma agraria kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia meminta Hipmi bisa berperan dalam pemerataan ekonomi terutama redistribusi aset dan reforma agraria.

"Sekarang sudah ada siap 12,7 juta hektar lahan yang akan kita berikan pada rakyat yang akan kita berikan kpada koperasi akan kita berikan kepada pondok pesantren dan akan berikan kepada masyarakat adat yang arahnya sebuah pemerataan," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER