Jakarta, CNN Indonesia -- PT Victoria Insurance Tbk membukukan laba bersih senilai Rp2,33 miliar sepanjang kuartal I 2016. Capaian tersebut anjlok 42,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp4,05 miliar.
Jika dibandingkan kinerja laba industri, maka laba Victoria Insurance anjlok cukup dalam. Otoritas Jasa Keuangan mencatat, per Maret 2017, laba perusahaan asuransi jiwa turun tipis dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,04 triliun.
Direktur Utama Victoria Insurance Loekito Saggitariono mengungkapkan, selain karena belum pulihnya kondisi perekonomian, penurunan laba juga terjadi akibat membengkaknya klaim (bruto) sepanjang Januari-Maret 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2,46 miliar menjadi Rp4,15 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah klaim harta benda naiknya hanya dua sampai tiga klaim. Tetapi secara nilai, klaim harta benda memang cukup besar," tutur Loekito dalam paparan publik Victoria Insurance di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/5).
Kenaikan klaim tersebut, lanjut Loekito mendorong lonjakan pencadangan atas klaim yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan. Hal itu terlihat dari nilai perubahan bruto liabilitas asuransi dari positif Rp33,38 juta menjadi minus Rp3,6 miliar.
Di sisi lain, sepanjang tiga bulan pertama 2017, pendapatan premi perusahaan melonjak signifikan yaitu sekitar 60,2 persen dibandingkan kuartal I 2016 menjadi Rp8,5 miliar.
Ke depan, Loekito optimistis perusahaan bisa mencapai target laba tahun ini yang mencapai lebih dari Rp9 miliar. Pasalnya, kinerja asuransi umum tahun ini akan membaik seiring dengan menggeliatnya kinerja sektor perbankan.
Selain itu, perusahaan juga telah menerapkan manajemen seleksi risiko yang cukup baik untuk menilai kelayakan pertanggungan suatu bisnis. Salah satunya dengan bekerja sama dengan bank, lembaga perusahaan, maupun broker.
Kemudian, perusahaan juga melakukan reasuransi seluruh pertanggungan yang ada di perusahaan.
"Dengan kondisi seperti ini, penyebaran risiko yang dilakukan bisa menekan beban klaim yang kami terima," jelasnya.