Chevron Sapih 250 Pebisnis Lokal dalam Lima Tahun Terakhir

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 17:56 WIB
Chevron berharap pemerintah bisa mendukung program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan swasta.
Chevron berharap pemerintah bisa mendukung program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan swasta. (REUTERS/Mike Blake).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memulai program Pusat Pembinaan Usahawan Mitra Chevron (PUC) sejak 2012 silam.

Selama lima tahun, perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) telah membantu sedikitnya 250 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasinya. Ratusan pelaku UMKM tersebut tersebar di wilayah operasi CPI di Duri, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Dumai.

Yanto Sianipar, Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs (PGPA) CPI mengklaim program tersebut mampu meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak usahawan mitra Chevron yang akhirnya memberdayakan masyarakat sekitar tempat tinggalnya, jadi ada manfaat berganda dari program PUC,” tutur Yanto, Kamis (4/5).

Untuk bisa memperluas cakupan program PUC, manajemen CPI yang beroperasi di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas berharap pemerintah bisa mendukung program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan swasta. Sehingga pelaku UMKM yang telah memiliki bekal untuk berbisnis bisa mendapat kepastian penjualan produknya ke depan.

Maklum menurut Yanto sebagian besar usahawan yang dibina CPI bergerak di bidang makanan, kerajinan tangan, dan barang-barang khas Riau lainnya yang akan sulit dipasarkan jika dilakukan oleh pelaku bisnis mini itu sendiri.

“Kami hanya bisa memfasilitasi pemasaran produk dengan membuka gerai oleh-oleh di Duri, Rokan Hilir, dan Dumai yang memajang dan menjual produk-produk dari para mitra binaan,” jelasnya.

Salah satu mitra UMKM yang dibantu CPI adalah usaha aneka keripik ‘Tiga Saudara’ yang dijalankan oleh Ermita. Perempuan 52 tahun itu bergabung dalam PUC sejak 2014.

Chevron Sapih 250 Pebisnis Lokal dalam Lima Tahun TerakhirSalah satu mitra UMKM yang dibantu CPI adalah usaha aneka keripik ‘Tiga Saudara’ yang dijalankan oleh Ermita. (Dok. Chevron)


Saat awal-awal mengikuti rangkaian program PUC, Ermita mulai mengikuti seminar-seminar, pelatihan sanitasi dan kemasan, serta pendampingan di lapangan.

Keripik bayam yang diproduksinya semakin hari semakin baik dari sisi rasa maupun kemasan sehingga usaha kecil-kecilan yang dikelolanya bisa berkembang pesat. Berbekal itu, Ermita mencoba membuat keripik dari bahan baku lain seperti tempe, kentang dan talas sehingga bisa menghasilkan pendapatan lebih dari Rp6 juta per bulan.

“Dari penghasilan itu, saya berani mendaftarkan diri untuk naik haji dan mulai mencicil program haji di salah satu bank syariah,” kata Ermita.

Hanya dalam waktu tiga tahun, cicilan biaya program haji Ermita sudah lunas dan saat ini perempuan asal Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau itu sedang menunggu jadwal keberangkatan ke tanah suci.

Keleluasaan finansial yang dimiliki membuat dirinya juga mampu menyisihkan pendapatan untuk mencicil kendaraan dan program asuransi kesehatan dan pendidikan bagi anak-anaknya yang sudah berlangsung selama tiga tahun.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau Muhammad Firdaus yang pernah mengunjungi Pondok Oleh-oleh Duri (POD) kelolaan CPI awalnya membayangkan PUC hanya membantu menjual hasil binaan melalui gerai POD.

Namun lebih dari itu, PUC juga memberikan pendampingan binaan di lapangan, meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui pelatihan, meningkatkan kualitas produk baik dari segi kemasan, rasa maupun kebersihan, konsultasi bisnis dan membantu mengurus perizinan industri rumah tangga (P-IRT) serta label halal.

“Pemerintah Daerah akan mendorong kerja sama dengan biro-biro perjalanan wisata sehingga wisatawan di Riau bisa berbelanja di pondok oleh-oleh ini,” ujarnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER