Jakarta, CNN Indonesia -- PT Trafoindo Prima Perkasa menargetkan laba bersih sebesar Rp225 miliar hingga akhir tahun ini. Angka itu naik hingga 56,25 persen dari raihan laba bersih akhir tahun 2016 sebesar Rp144 miliar.
Hal ini disampaikan oleh pihak penjamin pelaksana emisi efek (
underwriter) perusahaan dalam melakukan gelaran penawaran umum saham perdana
(Initial Public Offering/IPO), PT Bahana Sekuritas.
Direktur Head of Investment Banking Bahana Sekuritas Andi Sidharta menjelaskan, pada kuartal pertama tahun ini, Trafindo Prima telah membukukan laba bersih hampir mencapai Rp100 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan punya target tahun ini sepertinya akan tercapai, kuartal pertama saja sudah sekitar hampir Rp100 miliar," kata Andi, Senin (22/5).
Sementara, Direktur Utama Trafoindo Prima Suryono Limputra mengaku manajemen optimis laba bersih perusahaan dapat ditingkatkan tahun ini. Hal ini seiring dengan kebutuhan transmisi listrik yang semakin meningkat dan mendorong peningkatan kebutuhan trafo.
"Kebutuhan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri, 35 ribu megawatt (mw) dengan sendirinya mengakibatkan bertambahnya daya yang terhubung ke pelanggan sekitar dua kalinya," ucap Suryono.
Selain itu, perusahaan juga dapat memasok beberapa trafo yang sudah berusia tua sehingga membutuhkan penggantian. Selain dari PLN, perusahaan juga kerap mendapatkan klien dari perusahaan swasta. Untuk itu, perusahaan akan menambah produk baru tahun ini.
"Produk baru kami banyak sekali yang dipakai PLN. Kami mengantisipasi itu, proyek secara konkret tidak bisa kami sebut satu per satu," papar dia.
Adapun produk yang dimiliki perusahaan saat ini, antara lain trafo distribusi minyak, trafo instrumen yaitu trafo arus, trafo tegangan, dan trafo distribusi kering. Saat ini, perusahaan memiliki empat pabrik di Jatiuwung, Tangerang.
Hingga akhir tahun lalu, perusahaan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,34 triliun. Sementara, laba usaha tahun lalu tercatat sebesar Rp215 miliar.