Laba Turun, Indocement Tunggal Tebar Dividen Rp3,42 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 23:55 WIB
Dividen tersebut setara dengan 88,4 persen perolehan laba Indocement Tunggal tahun lalu sebesar Rp3,87 triliun.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga mengangkat Kevin Gluskie sebagai Komisaris Utama menggantikan Albert Scheuer. Sementara, Albert Scheuer menjadi komisaris perusahaan. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membagikan keuntungan (dividen) Rp3,42 triliun atas laba tahun buku 2016. Hal ini disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (22/5).

Direktur Utama Indocement Tunggal Christian Kartawijaya menjelaskan, besaran dividen tersebut setara dengan 88,4 persen laba bersih perusahaan tahun 2016 sebesar Rp3,87 triliun.

"Perusahaan memutuskan membagikan dividen sebesar Rp929 per saham," terang Christian, Senin (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Christian menjelaskan, dividen tersebut termasuk dividen final. Adapun rencananya, dividen akan dibayarkan pada 22 Juni 2017.

Bila dibandingkan dengan tahun 2015, jumlah dividen yang dibagikan mengalami peningkatan signifikan. Pada 2015, perseroan hanya membagikan dividen sebesar Rp1,52 triliun atau 35 persen dari laba bersih 2015 Rp4,36 triliun.

Padahal, pada tahun lalu, laba bersih perusahaan tercatat turun 11,03 persen. Penurunan laba seiring pendapatan perusahaan yang tercatat turun menjadi Rp15,36 triliun dari tahu sebelumnya Rp17,79 triliun.

Selain membagikan dividen, RUPST juga mengangkat Kevin Gluskie sebagai Komisaris Utama menggantikan Albert Scheuer. Sementara, Albert Scheuer menjadi komisaris perusahaan.

Sepanjang kuartal I tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp3,37 triliun atau turun 14,1 persen dari sebelumnya Rp3,92 triliun. Sementara, laba bersih perusahaan anjlok 48,7 persen menjadi hanya Rp491,56 miliar dari sebelumnya Rp958 miliar.

Menurut Christian, penurunan kinerja ini terjadi karena turunnya harga semen yang cukup signifikan seiring masih ketatnya persaingan antar perusahaan semen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER