Menko Darmin Sebut Inflasi Mei 0,39 Persen Terlalu Tinggi

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 19:19 WIB
Dikhawatirkan, inflasi bulan ini memberi tekanan terhadap target inflasi pemerintah sepanjang tahun yang sebesar 3 persen-5 persen.
Dikhawatirkan, inflasi bulan ini memberi tekanan terhadap target inflasi pemerintah sepanjang tahun yang sebesar 3 persen-5 persen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, capaian inflasi Mei yang sebesar 0,39 persen terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan kenaikan harga bahan baku (volatile) jelang ramadan dan lebaran memang tak terhindarkan.

Dikhawatirkan, inflasi bulan ini memberi tekanan terhadap target inflasi sepanjang tahun yang sebesar 3 persen-5 persen. "Inflasi 0,39 persen ya sedikit tinggi itu. Artinya, untuk mencapai target di bawah 5 persen masih oke, tapi terlalu tinggi," ujarnya, Jumat (2/6).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2017, antara lain bawang putih, tarif listrik, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, beras, jengkol, hingga cabai merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar informasi, kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu ikut menyumbang inflasi hingga 0,08 persen dari total inflasi nasional. Berdasarkan data BPS, pada April 2017, memang telah terjadi penurunan importasi bawang putih secara signifikan yang memengaruhi pasokan bawang putih di pasar.

BPS melansir, impor bawang putih dari China mencapai 22.650 ton pada April 2017 atau turun dari bulan sebelumnya, yakni 38.971 ton. Adapun, impor bawang putih dari India sebesar 1.971 ton.

Menurut Darmin, permasalahan importasi bawang putih ini harus segera dituntaskan oleh Kementerian Perdagangan, sehingga harga komoditas itu tidak lagi melonjak selama ramadan.

"Kalau bawang putih memang ada yang tidak benar. Itu harus dibereskan. Importirnya memang ada yang terlalu besar dan menguasai suplainya. Biar Mendag lah yang berurusan dengan importir itu," kata Darmin.

Khusus untuk daging ayam, Darmin mengatakan, memang ada upaya khusus pemerintah untuk mengontrol harga komoditas tersebut agar tidak jatuh terlalu dalam. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga usaha peternak agar tidak gulung tikar.

"Kalau harga daging ayam itu sebenarnya sudah sempat turun. Sekarang agak naik, sehingga dampaknya pasti ke inflasi," imbuh dia.

Sebelumnya, BPS menyebut laju inflasi pada Mei 2017 dipengaruhi oleh tingginya harga bahan makanan dan penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA. Inflasi Mei membuat inflasi tahun berjalan (year to date) Januari-Mei mencapai 1,67 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selain bawang putih, antara lain telur ayam ras 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen serta beras, daging sapi dan cabai merah masing-masing 0,01 persen.

Kendati demikian, masih ada komoditas yang harganya mulai melorot, sehingga mampu menekan inflasi dan menyumbang deflasi, yaitu cabai rawit 0,04 persen, bawang merah 0,02 persen dan tomat sayur 0,01 persen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER